4 Warisan Dunia di Indonesia yang Diakui UNESCO, Salah Satunya yang Sedang 'Direnovasi' Pemerintah

13 Agustus 2021, 10:25 WIB
4 Warisan Alam Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, salah satunya Taman Nasional Komodo yang kini tengah menjadi sorotan dunia. /unsplash.com

PR BEKASI - Indonesia tidak pernah kehabisan tempat wisata, baik bernuansa wisata alam maupun wisata buatan.

Salah satunya yang membuat bangga masyarakat Indonesia adalah beberapa wisata alamnya yang telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia.

Meski begitu, saat ini salah satu situs warisan dunia tersebut sedang dirombak oleh pemerintah dengan alasan untuk menunjang destinasi wanita super premium.

Baca Juga: Ayu Maulida Putri Disorot Meski Gagal Masuk Top 10 Miss Universe, Ternyata Ini Fakta di Balik Kostum Komodo 

Lantas apa saja warisan dunia yang diakui oleh UNESCO? Berikut Pikiranrakyat-Bekasi.com rangkumkan untuk Anda mengenai 4 destinasi yang telah diakui UNESCO.

1. Taman Nasional Komodo

Pulau-pulau vulkanik ini dihuni sekitar 5.700 kadal raksasa yang berpenampilan dan berperilaku agresif dan mereka disebut 'komodo'.

Komodo ini tidak ada ditempat lain di dunia dan sangat menarik bagi para ilmuwan yang mempelajari teori evolusi.

Lereng bukit sabana kering yang terjal dan kantong vegetasi hijau berduri sangat kontras dengan pantai berpasir putih yang cemerlang dan air biru yang bergelombang di atas karang.

Baca Juga: Bisa Rusak Habitat Komodo, UNESCO Peringatkan Indonesia Hentikan Pembangunan Jurassic Park di NTT 

Dan Taman Nasional Komodo ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan alam dunia sejak tahun 1991.

Meski begitu, proses renovasi yang dilakukan pemerintah untuk menaikkan kelas Taman Nasional Komodo baru-baru ini telah menuai sorotan UNESCO hingga diminta untuk diberhentikan karena dapat merusak warisan dunia itu.

2. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz dengan luas 2,35 juta hektar adalah kawasan lindung terbesar di Asia Tenggara.

Ini adalah satu-satunya kawasan lindung di dunia yang menggabungkan transek utuh dan berkelanjutan dari lapisan salju hingga lingkungan laut tropis, termasuk lahan basah dataran rendah yang luas.

Baca Juga: UNESCO Desak Pemerintah Hentikan Proyek TN Komodo, Susi Pudjiastuti: Sadar Yok, Sebelum Ditertawakan Dunia 

Terletak di titik pertemuan dua lempeng benua yang bertabrakan, daerah ini memiliki geologi yang kompleks dengan pembentukan gunung yang berkelanjutan serta pemahatan besar oleh glasiasi.

Daerah ini juga berisi situs fosil yang memberikan bukti evolusi kehidupan di New Guinea, tingkat endemisme yang tinggi dan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di wilayah tersebut.

Taman Nasional Lorentz ini merupakan taman nasional yang berada di ujung timur Indonesia dan dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1999.

Baca Juga: Kecam Pemerintah Soal Proyek TN Komodo, Walhi: Kalau Cuma Mau Lihat Komodo, Pindahkan Saja Ke Kebun Binatang 

3. Hutan Hujan Tropis Sumatera

Hutan Hujan Tropis Sumatera yang berada di pulau Sumatera ini memiliki luas 2,5 juta hektare  yang terdiri dari tiga taman nasional yang berbeda yaitu:

- Taman Nasional Gunung Leuser.
- Taman Nasional Kerinci Seblat.
- Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Situs ini memiliki potensi terbesar untuk konservasi jangka panjang dari biota khas dan beragam Sumatera, termasuk banyak spesies yang terancam punah.

Kawasan lindung ini adalah rumah bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 genus endemik; lebih dari 200 spesies mamalia; dan sekitar 580 spesies burung yang 465 adalah penduduk dan 21 endemik.

Baca Juga: Sempat Berkonflik dan Dievakuasi, Suro Tampak Semangat saat Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser 

Dari spesies mamalia, 22 adalah Asia, tidak ditemukan di tempat lain di nusantara dan 15 terbatas di wilayah Indonesia, termasuk orangutan sumatera endemik.

Situs ini juga menyediakan bukti biogeografis dari evolusi pulau tersebut.

Hutan Hujan Tropis Sumatera ini juga telah diakui oleh UNESCO pada 2004.

4. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman nasional ini terletak di ujung paling barat daya Jawa di paparan Sunda, meliputi semenanjung Ujung Kulon dan beberapa pulau lepas pantai dan meliputi cagar alam Krakatau.

Selain keindahan alam dan minat geologisnya, khususnya untuk studi tentang gunung berapi pedalaman, kawasan ini memiliki kawasan hutan hujan dataran rendah terbesar yang tersisa di dataran Jawa.

Beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah dapat ditemukan di sana, badak Jawa menjadi yang paling serius terancam. Taman Nasional Ujung Kulon ini telah diakui UNESCO pada 1991.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: UNESCO

Tags

Terkini

Terpopuler