PR BEKASI - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengkritik pembagian sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menimbulkan kerumunan di Terminal Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
Syahrial Nasution menilai, pembagian sembako dari Jokowi sudah melanggar aturan karena menciptakan kerumunan di masa PPKM Level 4.
Syahrial Nasution juga merasa miris melihat kerumunan warga saat pembagian bansos sembako dari Jokowi, karena kesusahan rakyat seolah-olah menjadi tontonan.
"Sudah melanggar aturan menciptakan kerumunan, rakyat kesusahan malah jadi tontonan," kata Syahrial Nasution, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @syahrial_nst, Jumat, 13 Agustus 2021.
Lebih lanjut, Syahrial Nasution menyebut bahwa rakyat memang membutuhkan bansos, tidak peduli dari mana asalnya.
"Rakyat peduli dengan bansos yang dibagikan. Enggak peduli mau darimana asalnya," ujarnya.
"Mau goody bag-nya pakai lambang Istana, kantong kresek atau kardus, tidak akan dikoleksi, yang penting isinya. Kasihan, sedang susah," kata Syahrial Nasution.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memantau pembagian bansos sembako dari dalam mobil, yang disalurkan bagi warga di Terminal Grogol, Petamburan, Jakarta Barat pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Jokowi tiba di Terminal Grogol, Petamburan sekitar pukul 16.13 WIB dan dikawal oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Saat memantau pembagian bansos sembako dari dalam mobil, Jokowi sempat membuka kaca dan melambaikan tangan kepada warga yang sedang mengantre.
Pembagian bansos sembako pun berjalan dengan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan, para warga berbaris dengan berjarak dan memakai masker.
"Terima kasih Pak Jokowi," ujar salah satu warga yang berbaris mengantre bansos sembako.
Jokowi yang berada di dalam mobil pun membalas teriakan tersebut dengan lambaian tangan dari dalam mobil.
Setelah memantau proses pembagian bansos sembako selama beberapa menit, Jokowi beserta rombongan Paspampres langsung pergi meninggalkan terminal.
Namun, selepas Jokowi meninggalkan terminal, sejumlah warga tampak antre berdesakan hingga menimbulkan kerumunan.
Akhirnya pembagian bansos sembako pun terpaksa dihentikan karena kondisi antrean warga yang semakin tidak kondusif.***