PR BEKASI – Dokter Adam Prabata membahas sebuah penelitian terbaru asal Inggris terkait Covid-19.
Peneliti tersebut membahas tentang makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi seseorang dengan kemungkinan terkena Covid-19.
Dalam penelitian tersebut makanan dan minuman yang diteliti antara lain minyak ikan, daging, buah, sayur dan kopi.
Melalui akun Twitternya, dr. Adam Prabata membahas satu persatu makanan dan minuman dalam penelitian tersebut.
Baca Juga: Jokowi Diminta Hentikan Aksi Bagi-bagi Hadiah, Pandu Riono: Presiden Harus Konsisten Beri Teladan 3M
Pembahasan yang cukup panjang itu dijadikan sebuah utas oleh dr. Adam Prabata di akun Twitternya.
“Baru-baru ini muncul penelitian menarik dari Inggris tentang makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi seseorang dengan kemungkinan terkena Covid-19,” kata dr. Adam dikutip dari Twitter @AdamPrabata, Minggu, 12 September 2021.
“Yang diteliti antara lain: minyak ikan, daging, buah, sayur, kopi. Yuk kita bahas satu-satu!” ujarnya melanjutkan.
Namun rupanya hasil penelitian dari Inggris itu mendapatkan sorotan dari Pakar epidemiologi di Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono.
Pandu Riono memberikan pandangan negatif terhadap hasil penelitian asal Inggris itu.
Bahkan Pandu Riono menyebut bahwa hasil penelitian tersebut penelitian sampah.
“Junk epidemiological research!” kata Pandu Riono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @drpriono1, Minggu, 12 September 2021.
Dalam utasnya, dr. Adam Prabata membahas kopi yang menurut penelitian itu memiliki manfaat untuk Covid-19.
Salah satu pembahasan yang menarik dan mengejutkan adalah terkait manfaat kopi.
Hasil penelitian tersebut mengeklaim bahwa kopi ternyata berasosiasi dengan penurunan risiko terkena Covid-19.
“Penurunan risikonya sekitar 10 persen. Frekuensi konsumsi kopinya 2-3 kali per hari,” kata dr. Adam Prabata.
Baca Juga: Sejumlah Pejabat Mengaku Sudah Dapat Vaksin Booster, Pandu Riono Pertanyakan Kebenarannya
Dalam penelitian tersebut kopi diduga berpotensi bermanfaat penurunan risiko Covid-19 karena memiliki efek antioksidan dan anti radang, berasosiasi dengan kerja sel imun, berkorelasi dengan sitokin tubuh.
peradangan dan stress oksidatif dapat terjadi pada Covid-19.
“Oleh karena itu zat-zat yang memiliki efek antioksidan diduga bisa berkontribusi terhadap Covid-19, baik pencegahan, maupun pengobatan,” ucap dr. Adam Prabata.
Baca Juga: Soroti Deklarasi Sahabat Ganjar, Pandu Riono: Selesaikan Dulu Pandemi, Bukan Pilih Presiden
Dr. Adam Prabata menjelaskan, begitu juga dengan zat-zat yang diduga bisa berperan atau membantu kerja sel imun, diduga juga bisa bermanfaat untuk Covid-19.
Akan tetapi dr. Adam Prabata mengingatkan bahwa hasil penelitian tersebut baru asosiasi, bukan menunjukan hubungan sebab akibat.
Artinya kata dr. Adam Prabata masih perlu penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi apakah benar kebiasan minum kopi, benar-benar bermanfaat untuk Covid-19.
Baca Juga: Soroti Deklarasi Sahabat Ganjar, Pandu Riono: Selesaikan Dulu Pandemi, Bukan Pilih Presiden
Dr. Adam Prabata menjelaskan bahwa zat-zat lain yang bisa berperan untuk anti radang, antioksidan, atau mendukung sistem imun pun masih dalam tahap penelitian apakah memang benar-benar bisa bermanfaat untuk Covid-19.
Dr. Adam Prabata pun menjelaskan takaran atau anjuran konsumsi kopi setiap hari.
“Pada orang dewasa sehat, konsumsi kopi dianjurkan tidak melebihi 400 mg kafein per hari atau kira-kira 4 cangkir kopi hitam per hari,” ucap dr. Adam Prabata.***