PR BEKASI - Anggota Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengagalkan modus baru pengiriman narkoba jenis sabu yang akan dikirim ke wilayah Jawa Timur pada Selasa, 2 November lalu.
Diketahui bahwa modus baru peredaran sabu itu disembunyikan dalam pengiriman celana dan kemudian dikirim ke suatu tempat.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Edwin Hariandja mengatakan, paket sabu yang berhasil digagalkan oleh anggotanya tersebut berasal dari wilayah Aceh.
Baca Juga: Polisi Berhasil Bongkar Modus Baru Pengedar Sabu, Pura-pura Beli Sate
Dalam siaran persnya, Kombes Pol Edwin mengungkapkan bahwa tiga orang berhasil dibekuk dalam operasi tersebut, dan ketiganya termasuk dalam jaringan Malaysia dan Pulau Jawa.
"Awal pengungkapan adanya info dari masyarakat mengenai pengiriman sabu melalui ekspedisi di wilayah Jakarta," kata Kombes Pol Edwin dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari PMJ News, Rabu, 10 November 2021.
Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap tersebut diantaranya MT (40), LY (37), DN (40) di daerah Sidoarjo dan Mojokerto.
Dari ketiga tersangka tersebut, polisi juga berhasil mengamankan bukti sebanyak 1,9 kilogram narkoba jenis sabu.
Setelah itu polisi juga melakukan pengembangan kasus dan berhasil menemukan pengendali barang yang berada di lapas di wilayah Sidoarjo.
"Pengendali kelompok tersebut sekarang di Lapas Sidoarjo. Lalu dikembangkan kembali mengerucut ke rumah makan mie Aceh di Tigaraksa," sambungnya.
Baca Juga: Profil dan Fakta Menarik Coki Pardede, Komika yang Pakai Sabu dengan 'Teknik Baru' Lewat Anus
Sementara itu, Kasat Resnarkoba Polresta Soetta AKP Nasrandi mengungkapkan, total barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 4,8 kilogram yang didapat dari TKP kedua di sebuah rumah makan mie Aceh di Tigaraksa.
"Dengan rincian 2 kg yang ada di dalam paket dan 2,8 kg ditemukan di TKP ke dua," ucapnya.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap Terkait Sabu, Coki Pardede Ingkatkan Pengguna Narkoba: Lu Akan Menerima Risiko
Dijelaskan bahwa saat beraksi, para pelaku menyelipkan narkoba jenis sabu tersebut ke dalam saku celana yang akan dikirimkan.
"Pengiriman ya itu dikamuflasekan dalam bentuk pengiriman celana, untuk dikirim ke suatu tempat. Di dalam celana tersebut diselipkan narkotika jenis sabu," tuturnya.***