PR BEKASI - Enam Kecamatan di Makassar, Sulawesi Selatan diterjang banjir hingga ribuan jiwa harus mengungsi.
banjir Makasar tersebut semakin meninggi akibat hujan lebat di wilayah tersebut.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Selas, 7 Desember 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menerangkan, data sementara untuk korban terdampak banjir di enam kecamatan.
Menurut laporan BPBD Kota Makassar, ada sebanyak 3.206 jiwa yang tersebar 37 titik pengungsian.
Baca Juga: Viral Aksi Pengendara Vespa Cekcok dengan Driver di Makassar, Warganet Soroti Tingkah Penumpang Ojol
Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menjelaskan terkait evakuasi yang dilakukan oleh pihaknya.
"Saat ini difokuskan evakuasi kepada warga terdampak dan terpapar banjir menggunakan perahu karet dan diprioritaskan kelompok rentan.
Seperti anak-anak, perempuan hamil dan menyusui, orang tua dan penyandang disabilitas," terang Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, di Makassar.
Tak hanya BPBD, tim gabungan Damkar, Dinsos, Dinkes, TNI, Polri, Basamas, PMI, Tim Relawan Medis, dan masyarakat bekerja sama untuk mengevakuasi korban banjir Makassar.
Baca Juga: Kadernya Tembok Pintu Rumah Tahfidz di Makassar, PAN: Akan Ada Sanksi Tegas Bahkan Pemecatan
Dinsos, Dinkes, dan PMI mendirikan dapur Umum dan posko kesehatan untuk para Pengungsi.
Dilaporkan bahwa salah satu penyebab banjir di Makassar yakni hujan lebat dengan intensitas tinggi terjadi sejak Minggu, 5 Desember 2021 hingga Selasa, 7 Desember 2021 hari ini.
Sehingga, genangan air semakin membatasi gerak masyarakat dan tim gabungan dalam melakukan evakuasi korban banjir di Makassar.
Berdasarkan prediksi BMKG volume hujan yang turun mencapai 84 hingga 122 milimeter per hari.
Sementara itu, enam Kecamatan yang terdampak banjir Makassar yakni Kecamatan Biringkanaya ada sebanyak 1.508 jiwa dengan 11 titik pengungsian.
Hingga saat ini, evakuasi masih tersu dilakukan oleh tim gabungan.
Selain itu, tim gabungan dan masyarakat bekerja sama untuk memastikan lokasi pengungsian dan kebutuhan korban aman.***