Sering Menangis, Santriwati Asal Papua Beri Kesaksian Soal Aksi Bejat Oknum Guru Pesantren di Bandung

9 Desember 2021, 14:00 WIB
Oknum guru pesantren di Bandung cabuli santriwatinya, kesaksian para tetangga disorot. //Pixabay/ninocare

PR BEKASI - Aksi bejat seorang oknum guru pesantren di Bandung yang tega memerkosa belasan santriwatinya sukses menuai kemarahan banyak pihak.

Oknum guru pesantren tersebut diketahui telah melakukan pemerkosaan pada 12 santriwatinya, dan sebagian korban sudah melahirkan.

HW (36), oknum guru pesantren, melakukan aksi bejatnya di lingkungan pesantren dan juga beberapa hotel di Bandung, sejak tahun 2016 silam.

Kasus tersebut pertama kali terbongkar ke publik dari unggahan akun Facebook Mary Silvita, pendamping dari KSPPA PSI pada 4 Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Andin dalam Bahaya hingga Kehamilannya Terancam, Update Ikatan Cinta 9 Desember 2021

Dari keterangan Mary, korban yang diperkosa HW sebagian telah hamil, dan masih ada yang mengandung. Telah lahir 8 anak dari santriwati yang berbeda.

Kasus pemerkosaan santriwati oleh HW ini pun langsung mendapat sorotan dari banyak pihak, tak terkecuali Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Para penduduk yang tinggal di lingkungan pesantren ikut merasa syok setelah mendengar perbuatan keji HW pada santriwatinya.

Bahkan para tetangga tersebut membongkar sejumlah kejanggalan yang dirasakan terhadap pesantren yang dipimpin HW.

Baca Juga: Kasus Pencabulan 12 Santriwati di Bandung, Bayi yang Dilahirkan Korban Diduga Jadi Alat untuk Meminta Uang

Dalam artikel yang dirilis Galamedia News dengan judul Oknum Guru Perkosa Belasan Santriwati hingga Hamil, PSI Minta Pelaku Harus Dihukum Kebiri, Mary menjelaskan, penduduk sekitar mengaku sering melihat keanehan dari pondok tersebut.

Beberapa warga yang tinggal persis di depan rumah atau pondok pendampungan santriwati itu mengaku sering melihat santriwati terlihat ketakutan dan langsung masuk ke dalam rumah setiap kali HW pulang.

Sehingga terlihat seperti ada pembatasan untuk berbicara dan berkomunikasi bagi santriwati dengan para tetangga.

"Namun warga mengatakan, seorang anak berusia 9 tahun, berkulit hitam manis, asal Papua sering terlihat menangis dan mengadu kepadanya bahwa dia sering didorong dan dimarahi," katanya.

Baca Juga: Jengkel pada Perilaku Doddy Sudrajat, Fuji Bongkar Kelakuan Ayah Vanessa Saat Diberi Tahu Kabar Gala Sky

Warga juga menuturkan bahwa para tetangga selalu memberi bantuan, baik berupa uang, makanan dan barang ke istri HW. Karena mereka memang selalu membuat pengumuman menerima donasi untuk para anak yatim piatu yang mereka asuh.

"Kejanggalan lain yang dilihat warga adalah, keberadaan anak-anak balita yang dia lihat berparas mirip dengan HW, padahal usia para balita seperti sepantaran. Hal lainnya, yang mengundang tanya adalah, kebiasaan para santriwati bekerja sehari-hari. Mereka tampak lebih sering bekerja daripada belajar. Mulai dari mencuci, menjemur pakaian, bersih-bersih, sampai mengaduk semen untuk membangun pagar," ujarnya menambahkan.

Dengan keterangan dari warga tersebut membuat pihaknya marah, karena bertahun-tahun HW telah memperdayai anak anak malang tersebut. Dengan mengeksploitasi mereka secara fisik dan seksual.

Baca Juga: Denny Darko Ungkap Soal Ramalan Jaya Baya dan Erupsi Gunung Semeru, Ahli Tarot: Multitafsir dan Bisa Berbeda

"Kita tidak pernah tau jumlah korban sebenarnya. Sebab ada banyak santriwati yang juga sudah keluar dan pergi entah kemana. Dan kejadian ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ujarnya.

Berdasarkan penulusurannya pelaku dikenal sebagai tokoh masyarakat. Selain itu, informasi yang diperolehnya dari MUI Jabar bahwa pelaku merupakan Ketua Forum Pondok Pesantren di Bandung. Hal ini, dikuatkan juga dengan plang-plang yang terdapat di bangunan pondok.

"Mari sama-sama kawal kasus ini agar pelaku bisa dihukum maksimal. Bahkan dia pantas untuk mendapat hukuman tambahan berupa kebiri kimia, karena perbuatannya ini sudah melampaui batas kemanusiaan. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang patut mendapat perhatian kita semua," tambahnya.*** (Galamedia News/Rio Ryzki Batee)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler