Ferdinand Samakan Anies dengan Pelaku Pemerkosaan Santriwati: Itu Bukan Kritik Tapi Fitnah dan Pelecehan

12 Desember 2021, 11:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disamakan oleh Ferdinand dengan pelaku pemerkosaan santriwati di Bandung. /Youtube Anies Baswedan

PR BEKASI - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean kembali menjadi sorotan netizen akibat cuitannya.

Kali ini dia menyamakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan pelaku pemerkosaan santriwati di Bandung, Hery Wirawan.

Menurutnya Anies dan Hery sama-sama penggemar lobang namun berbeda jenis lobangnya.

"Persamaan Anies Baswedan dan Herry (yang ngakunya ustad) adalah sama-sama penggemar lobang," tulisnya di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Mobil Ketua DPP PSI Disebut Sengaja Mondar-mandir di Sumur Resapan Anies, Sudah Diincar Jauh-jauh Hari

"Kalau dibikin sinetron, judulnya: 'Balada Jebakan Lobang Sumur Serapan dan Lobang Santriwati'," sambungnya sebagaimana dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Hal tersebut diungkapkannya lantaran salah satu sumur resapan Anies diklaim jebol saat dilewati oleh mobil milik Ketua DPP PSI.

Tangkapan layar cuitan Ferdinand.

Sontak pernyataan kontroversialnya itu pun mendapat berbagai komentar tidak setuju dari warganet.

Menurut pemilik akun Twitter @Daeng_LeoMks, pernyataan Ferdinand itu lebih mengarah ke fitnah dan pelecehan ketimbang kritik.

Baca Juga: Ditanya Insiden Kecemplung Got, Anies Baswedan: yang Penting Nggak Masuk ke Lubang Dua Kali

Dia juga menambahkan bahwa ucapan pegiat media sosial itu sangatlah tidak pantas karena jenis kesalahannya pun berbeda.

"Perbuatannya itu bukan kritik, tapi lebih mengarah ke fitnah dan pelecehan. Sangat tidak pantas menyandingkan pelaku pelanggaran pidana pemerkosaan dengan org lain yg tidak berbuat kesalahan yang sama," ucapnya.

"Kian hari kian jauh pula dari kelakuan manusia beradab. Semoga segera sadar sebelum tiba ajal," sambungnya.

Netizen lain pun tampaknya berkomentar dengan nada yang sama dalam menyikapi pernyataan Ferdinand tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Ogah Ladeni Tuduhan Ekstrem atau Radikal, Anies Baswedan: Demi Akal Sehat dan Kewarasan

"Bukan kritik tapi sudah menghina," kata @Makcomblang18.

"Kritiknya pun kebanyakan amburadul, cuitannya tidak menggambarkan seorang politikus," kata @Romeo995.

Sebagai informasi Ferdinand pernah menjadi pendukung Jokowi pada 2014, bergabung dan menjadi Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden.

Lalu di tahun yang sama, dia juga pernah mengikuti aksi mendukung Jokowi dengan membentangkan spanduk dari Balai Kota Jakarta menuju Istana Kepresidenan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanya Apakah Anies Baswedan Kadrun, Gubernur DKI: Tanya Sama yang Nyebutin

Selanjutnya pada 2017, Ferdinand memutuskan bergabung dengan Demokrat lantaran kecewa dengan Jokowi karena dinilai tak menepati janji setelah menjadi Presiden.

Ferdinand menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Hukum di Partai Demokrat.

Kemudian Ferdinand beralih jabatan sebagai Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat.

Ferdinand sempat menjadi sorotan pada 2018 lantaran walk out saat Jokowi memberi sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Perahu Anies Baswedan Terbalik di Sungai, Benarkah?

Alasan walk out tersebut karena Ferdinand tidak ingin mendengar pidato Jokowi.

Pada Pilpres 2019, Ferdinand kembali mencuri perhatian karena dipercaya menjadi Jubir Direktorat Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada 2019, Ferdinand sempat dituduh menggunakan gelar palsu. Namun, Ferdinand mengatakan bahwa dirinya bukan orang yang punya tamatan tinggi.

Ferdinand mengaku tidak suka dengan orang yang terlalu membanggakan gelar akademik.

Baca Juga: Anies Baswedan Tetapkan UMP DKI Jakarta 2022 Jadi Rp4.453.935, Naik Rp37.749

Pada Pemilu 2019 juga, Ferdinand pernah menjadi Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat 5 namun kalah.

Pada 2020, Ferdinand memutuskan mundur dari Partai Demokrat lantaran memiliki perbedaan prinsip dan cara pandang isu nasional dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Meskipun begitu, karier politik Ferdinand masih belum berakhir. Ferdinand mengaku akan bergabung dengan partai lain yang memperjuangkan NKRI dan Pancasila secara konsisten.

Kini dia aktif dalam memberikan kritikan terhadap Anies melalui akun Twitter dan Youtube pribadinya.***

Editor: Ghiffary Zaka

Tags

Terkini

Terpopuler