Rizal Ramli Perintahkan Ratusan Jenderal TNI untuk Lengserkan Presiden

13 Desember 2021, 07:46 WIB
Rizal Ramli mengeklaim bahwa dirinya pernah memberikan komando kepada ratusan Jenderal TNI untuk melengserkan Presiden Soeharto. /Youtube Refly Harun/

PR BEKASI - Mantan Menteri Keuangan sekaligus ekonom senior Rizal Ramli mengeklaim pernah memberikan komando kepada ratusan jenderal untuk melengserkan presiden.

Hal tersebut diungkapkannya saat menceritakan pengalaman pribadinya melengserkan Presiden RI Soeharto sekitar tahun 1997 di kanal Youtube Refly Harun.

Rizal Ramli mengaku bahwa pada saat itu dia sempat diundang di acara para petinggi TNI yang sebelumnya diberi nama ABRI.

Menurutnya acara yang digelar di Seskogab Bandung itu dihadiri dengan ratusan jenderal dan kolonel TNI.

Baca Juga: Aktivis ProDem Tanyakan Sumber Dana Kaesang Beli Saham, Rizal Ramli: Kepo Kali Tuh

“Pada bulan Oktober 97, saya diundang untuk bicara di Seskogab Bandung. Pada waktu itu Letnan Jenderal Arie Kumaat kepalanya. Ada 200 jenderal dan kolonel yang hadir,” tuturnya sebagaimana dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Pada waktu itu, kata Rizal Ramli, yang membuka pembicaraan adalah Jenderal Sayidiman dengan mengatakan bahwa tidak ada pilihan lagi bagi TNI kecuali mendukung Presiden Soeharto sepenuhnya.

Selanjutnya Rizal Ramli pun mengaku bahwa dirinya sempat bertentangan dengan pendapat Jenderal Sayidiman tersebut.

Dia dengan tegas mengatakan jika Indonesia sudah dalam keadaan "retak", maka Soeharto dapat dipastikan lengser.

Baca Juga: Rizal Ramli Desak Jokowi Mundur karena Dinilai Tak Becus, Ruhut Sitompul: Nyinyir Terus

“Saya bilang kalau 180 derajat berbeda dengan Jenderal Sayidiman. Saya ibaratkan waktu itu Indonesia sebagai bola kaca yang sudah retak," ujarnya.

Kemudian, sebut dia, teman-teman pro demokrasi berbicara di hadapan TNI kalau sudah tidak sabar karena Soeharto telah berkuasa 32 tahun.

“Waktu break makan siang, saya suruh staf saya si Tri untuk keliling ke meja makan satu per satu untuk menanyakan ke para jenderal dan kolonel yang hadir soal pernyataan Rizal Ramli," tuturnya.

"Mereka bilang bahwa Pak Ramli gila, ini kan Soeharto masih berkuasa, kok dia bisa ngomong begitu di kandang singa,” sambungnya.

Baca Juga: Rizal Ramli Minta Jokowi Bersumpah Tolak 3 Periode, Fadjroel Rachman Singgung soal Reformasi 1998

Namun menurut dia, ratusan jenderal dan kolonel tersebut mengatakan bahwa apa yang dikatakan Rizal Ramli ada benarnya karena Soeharto sudah keterlaluan.

"Ini kata-kata dari jenderal loh," tutupnya.

Penting untuk diketahui Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden pada 21 Mei 1998 setelah menjabat selama 32 tahun.

Pengumuman itu menjadi puncak kerusuhan dan aksi protes panjang di berbagai daerah yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir di tahun 1998.

Baca Juga: Rizal Ramli Minta Jokowi Tahu Diri Tak Akan 3 Periode, Ruhut Sitompul: Makin Pesong Saja

Para pendemo yang telah menduduki Gedung DPR dan MPR pun bersuka cita atas pengunduran diri Soeharto.

Desakan mundur mulai mengemuka saat Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden RI pada 1998 di tengah krisis ekonomi yang tak kunjung membaik selama satu tahun.

Situasi dalam negeri pun memanas. Serangkaian aksi unjuk rasa terjadi di berbagai daerah dan memakan sejumlah korban.

Dengan situasi itu, sejumlah pihak mulai mendesak Soeharto untuk mundur dari jabatannya, di antaranya berasal dari pimpinan DPR, baik ketua maupun wakilnya.***

Editor: Ghiffary Zaka

Tags

Terkini

Terpopuler