Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, MUI: Berpuasalah, Niscaya akan Melahirkan Kesehatan

14 April 2020, 13:41 WIB
SEORANG muslim bertadarus saat menunggu buka puasa tiba di Jalan AAH Nasution, Kota Bandung, Senin, 13 Mei 2019.*/ARIF HIDAYAH/PR /Arif Hidayah/

PIKIRAN RAKYAT - Sebentar lagi Bulan Suci Ramadhan akan segera tiba, dan umat Muslim Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr HM Asrorun Ni’am Sholeh MA, mengajak umat Muslim Indonesia meraih kebaikan dalam Bulan Ramadhan meski dalam bayang-bayang COVID-19.

Dia pun menambahkan agar warga memaksimalkan lingkungan keluarga sebagai pusat kegiatan Ramadan.

Baca Juga: Padi Hitam Jeliteng Bisa Jadi Pilihan Makanan Pokok yang Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Dikutip dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, Asrorun menjelaskan bahwa puasa Ramadhan merupakan salah satu cara yang baik untuk membentengi diri dari virus corona.

“Puasa Ramadan adalah benteng dari paparan COVID-19, sebagaimana disebutkan bahwa Berpuasalah niscaya akan melahirkan kesehatan, puasa yang benar dengan makanan seimbang, menu makanan sehat, kesehatan tubuh dan gaya hidup sehat akan melahirkan imunitas tubuh dan mencegah paparan COVID-19," ujarnya.

"Sahur secukupnya, di dalam sahur ada barokah, berbuka secukupnya, di dalam berbuka ada kesehatan dan juga ibadah,” tutur Asrorun.

Baca Juga: Adzan Berkumandang di Eropa Sebagai Upaya Berikan Semangat Umat Islam di Tengah Pandemi

Dalam rangka menghadapi virus corona, Asrorun mengajak warga yang harus #Diamdirumah agar merekatkan tali silaturahmi, utamanya dalam keluarga.

Menurutnya, aktivitas yang dijalankan oleh masing-masing anggota keluarga di hari-hari biasa kadang menyebabkan harmoni keluarga kurang terjaga.

“Kita jadikan rumah sebagai sentrum kegiatan ibadah yang berdimensi habluminnalloh dan habluminnannas, COVID-19 melahirkan hikmah yang baik dalam merekatkan harmoni keluarga, selain itu juga menjadikan rumah kita bercahaya,” ungkapnya.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Terapkan Pola Makan AB3 untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

MUI menambahkan bahwa sedekah dapat menolak bala dan mengajak umat Muslim berbagi sedekah secara langsung maupun tak langsung.

Sedekah atau bantuan secara langsung yang dimaksud MUI berupa perawatan untuk pasien virus Corona dari petugas medis dan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas yang berjuang di garis depan dalam melawan COVID-19.

Sedekah tak langsung berupa kebutuhan sembako seperti beras untuk orang-orang yang kehilangan penghasilan di tengah pandemi.

Baca Juga: Imbas Penurunan Tingkat Hunian, 2.000 Karyawan Hotel di Palembang Terancam PHK

Semuanya merupakan bentuk dari kepedulian dan gotong royong yang menjadi ciri khas orang Indonesia.

“Kita bagian senasib dan sepenanggungan, kita ibarat satu tubuh, jika ada yang menderita, satu bagian tubuh kecil kita, seluruh tubuh akan merasakan demam dan kesakitan, itulah gambaran solidaritas kita sebagai bangsa,” jelasnya.

Bahkan Asrorun menambahkan, tindakan-tindakan kecil seperti berdiam diri di rumah dan mematuhi anjuran pemerintah mengenai PSBB yang akan segera diberlakukan juga merupakan bagian dari sedekah.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler