PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman, menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang tidak antikritik.
Pernyataan tersebut dikatakan Benny K Harman untuk menjawab pertanyaan politisi Akbar Faizal yang mengenai sikap beberapa penyelenggara negara yang dianggap terlalu ekstrim menanggapi kritik terhadap Jokowi.
Contohnya ketika masalah grafiti kritik Jokowi, yang beberapa dari pelaku bahkan sampai masuk ke ranah Kepolisian. Akbar Faizal mempertanyakan apa yang terjadi ketika presiden tidak antikritik, tetapi pembantunya yang bersikap sebaliknya.
Baca Juga: Pemilik Zodiak Ini pada Bulan Maret 2022 akan Mendapat Pengalaman Baru dan Berharga
"Itu juga pertanyaan saya, Bung. Saya kenal dekat sama beliau. Saya punya dugaan, saya yakin bahwa Pak Jokowi ini tidak antikritik, sangat demokratis," ujar Benny K Harman.
Menurutnya, Jokowi malah membuka ruang terhadap kritikan, karena memang membutuhkan kritik serta masukan di dalam pemerintahan.
"Persoalannya adalah, siapa sebetulnya yang antikritik ini?," tuturnya.
Baca Juga: Ditangkap Warga Ukraina, Tentara Rusia Ini Menangis Teriska-Isak
Dia menyebut pihak-pihak yang antikritik ini tidak ingin kebijakan Jokowi terbuka untuk didiskusikan atau dikritik oleh publik.
Anggota DPR RI tersebut berpendapat pihak tersebut adalah para pembantu Jokowi serta cukong-cukong.
"Ya cukong-cukongnya nggak ingin Pak Jokowi dikritik, dan bukan hanya soal tidak sukanya tapi mereka ini berkepentingan supaya kebijakan-kebijakan Pak Jokowi ini tidak boleh diubah," ucapnya.
Baca Juga: Persija vs Persib Hari Ini Selasa 1 Maret 2022, David da Silva: Ini Laga Penting
"Karena kalau terjadi perubahan maka akan terjadi ketidakpastian, masuk akal juga," sambungnya.
Contohnya dalam Undang-Undang Cipta Kerja, di mana yang memiliki kepentingan di dalamnya adalah pengusaha.
Dia mengatakan siapapun dibalik kebijakan tersebut, yang berkepentingan memiliki tujuan agar UU itu tercapai.
Di sisi lain, ketika Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan terkait dengan UU tersebut, muncul pernyataan yang seolah mengatakan MK tidak satu jalan dengan kebijakan Jokowi.
Tak hanya itu, prnyataan lain pun muncul dengan menyebut para hakim di Mahkamah Konstitusi tidak peduli terhadap apa yang menjadi perhatian pemerintah pada saat ini, serta berbagai narasi lainnya.
"Jadi itu yang terjadi sebetulnya, padahal saya setuju sekali Pak Jokowi tidak antikritik," ujar Benny K Harman.
Baca Juga: Link Nonton Military Prosecutor Doberman Episode 2, Do Bae Man Pamer Kemampuan di Depan Cha Woo In
Dia menilai yang menjadi poin dalam permasalahan ini adalah para pembantu presiden yang seharusnya membuka ruang terhadap kritik.
"Jangan pula tiba-tiba buzzer segala macam dimobilisasi untuk membully mereka yang sering melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah," katanya.
Pasalnya, sebuah kritikan adalah sesuatu yang sangat bagus, karena itu mengapa harus dilawan dengan menurunkan para buzzer.
"Jadi ini yang kita katakan seolah-olah Bapak Presiden membiarkan situasi terjadi," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Senin, 28 Februari 2022.
"Lalu di parlemennya kelompok-kelompok pendukung pemerintah ini seolah-olah tidak mau kebijakan-kebijakan internalnya dibuka atau dipersoalkan secara terbuka oleh kami-kami yang berada di luar partai pendukung pemerintah," sambungnya.
Benny mengaku melihat kesan itu terjadi, yakni pembiaran situasi oleh Jokowi, yang membiarkan partai pendukungnya mengunci atau menutup rapat-rapat kritikan, pendapat lain, atau kebenaran lainnya.
Baca Juga: Info Loker: PT Astra Otoparts Tbk Membuka Lowongan Kerja untuk Posisi Engineer
Padahal, dikatakan Benny K Harman bahwa sesuatu yang bersifat menantang seperti kritikan adalah hal yang penting.***