Salat Idulfitri di Atap, Kisah Unik Lebaran 2020 Para Perantau

24 Mei 2020, 15:44 WIB
SEJUMLAH perantau yang tinggal di Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat, melaksanakan Salat Idulfitri 1441 Hijriah di teras atap rumah, Minggu 24 Mei 2020.* /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah perantau yang tinggal di Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat, melaksanakan salat Idulfitri 1441 Hijriyah di teras atap rumah, Minggu 24 Mei 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Minggu 24 Mei 2020, para perantau itu berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sumatra.

Mereka bekerja dari berbagai sektor di Jakarta. Perantau tersebut tidak bisa mudik karena pandemi virus corona serta aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Jakarta.

Salat Idulfitri berjemaah itu diikuti lima orang, satu orang sebagai imam dan satu orang lainnya didapuk sebagai penyampai khotbah Idulfitri.

Baca Juga: Bimbim Slank Dikabarkan Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada PKI, Simak Faktanya

"Setelah berpuasa selama 30 hari, tidak afdal rasanya bagi umat muslim untuk tidak melaksanakan Shalat Id," kata Fauzi Lamboka, perantau asal Palu, Sulawesi Tengah.

Fauzi mengatakan, salat Idulfitri sebagai puncak perayaan kemenangan setelah berpuasa dengan menahan lapar dan nafsu.

Menurut dia, walau dalam masa pandemi virus corona dan pemberlakuan PSBB di Jakarta, mereka masih bisa melaksanakan salat Idulfitri berjemaah sesuai anjuran pemerintah.

"Karena ukuran indekos yang kecil, kami mendapatkan tempat di roof top indekos yang bisa digunakan salat berjemaah dengan makmum lima orang," tutur Fauzi.

Baca Juga: WHO: Amerika Selatan Jadi Pusat Baru Penyebaran COVID-19

Dia mengatakan, Idulfitri tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, juga harus menahan ego dan keinginan untuk tidak mudik ke kampung halaman bersama keluarga.

"Kami sadari, jika tetap memaksakan diri untuk pulang bersama keluarga, kami akan membawa penyakit kepada mereka yang sehat di kampung halaman," kata Fauzi.

Fauzi memaknai Ramadan dan Idulfitri tahun ini menahan nafsu dan egois demi kepentingan semua orang, bukan hanya diri sendiri dan keluarga.

Baca Juga: Studi Terbaru: Pasien Sembuh Covid-19 Masih Bisa Menularkan Hingga Tiga Minggu Kemudian

"Setelah salat Id dan saling memaafkan, marilah kita teruskan menyinari rumah kita dengan salat, bacaan Alquran, salawat, serta menjauhkan diri dari godaan setan," kata Fauzi.

Salat Idulfitri itu dilaksanakan pukul 6.30 dengan menerapkan protokol kesehatan seperti physical distancing dan memakai masker serta tidak bersalaman. Salat dilakukan dalam waktu seefektif mungkin.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler