Peringati #14TahunGempaJogja 2006, Monumen Lindhu Gedhe Dibangun di Klaten

27 Mei 2020, 17:05 WIB
MONUMEN Lindhu Gedhe yang dibangun sebagai pengingat Gempa Bumi 27 Mei 2006 di Bantul, Yogyakarta.* /Twitter @kominfo_klt/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi corona yang hingga kini belum juga mereda, masyarakat Indonesia kembali mengenang bencana alam yang pernah terjadi cukup dahsyat yaitu gempa Jogja 2006.

Tepat 14 tahun lalu, pada 27 Mei 2016, gempa bumi melanda wilayah Yogyakarta. Gempa tersebut merupakan bencana alam terbesar kedua yang terjadi setelah tsunami Aceh 2004.

Hari ini banyak warga Jogja hingga netizen, mengenang becana alam yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dengan tagar #14TahunGempaJogja.

Baca Juga: Kenang #14TahunGempaJogja, Seorang Rektor Berbagi Ceritanya dan Sampaikan Pesan Penting 

Bencana gempa bumi yang menghantam Jogja dan sekitarnya berkekuatan 5,9 skala richter dan terjadi selama 57 detik.

Meskipun hanya berlangsung sebentar, peristiwa tersebut mengakibatkan bangunan di wilayah Jogja porak-poranda.

Kepanikan akibat gempa tektonik yang melanda Yogyakarta tak hanya mengakibatkan korban jiwa. Tapi seluruh sentra ekonomi juga lumpuh total, banyak bangunan yang roboh, dan jaringan listrik terputus.

Kerusakan infrastruktur listrik, telekomunikasi, pasar, bandara, stasiun kereta api, dan lumpuhnya pasar rakyat ini ditaksir menimbulkan kerugian puluhan miliar rupiah.

Baca Juga: Demi Bantu Perangi Covid-19, Fotografer di AS Berencana Lelang Foto-foto Artis Ternama 

POTRET kerusakan akibat gempa Jogja 2006.*

Gempa Jogja ini dapat dirasakan hingga kota-kota tetangga seperti Solo dan Semarang. Meski begitu, kota-kota ini tidak mengalami kerusakan yang parah.

Sebagai pengingat gempa bumi yang terjadi 14 tahun silam, Monumen Lindhu Gedhe yang terletak di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten Jawa Tengah didirikan dan diresmikan secara langsung pada 26 Mei 2007 oleh Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), satu tahun setelahnya.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari akun Twitter resmi Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Klaten, Pengelola Monumen Lindhu Gedhe, Suminto mengatakan lokasi tersebut dipilih karena merupakan titik setrum rawan gempa.

Baca Juga: Ungkap Penemuan Aneh, Ilmuwan di Jepang Deteksi Sinyal 'Berkedip' dari Jantung Galaksi 

"Monumen ini ada di Sengon, Prambanan, Klaten padahal pusatnya di Bantul. Karena Gubernur Jawa Tengah Pak Mardiyanto waktu itu mengatakan di sini adalah titik sentrum rawan gempa dan daerah yang parah sehingga berinisiatif membuat monumen," katanya.

Monumen Lindhu Gedhe juga sebagai pertanda pengingat Gempa 2006 yang berisi Prasasti Tetenger atau tanda agar warga mengingat gempa bumi.

Selain itu, pengelola Monumen Lindhu Gedhe juga mengatakan agar anak cucu kelak bisa dibekali cara penyelamatan diri dan edukasi tentang gempa bumi, agar tidak terjadi korban yang banyak lagi seperti 2006.

Monumen Lindhu Gedhe dilengkapi fasilitas, seperti dokumentasi foto saat gempa yang dipajang di ruangan dan tempat menonton film tentang gempa bumi 2006.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler