Mirip Klitih, Sekelompok Remaja Lakukan Penyerangan dengan Senjata Tajam, Orangtua Minta Maaf

6 April 2022, 11:24 WIB
Ilustrasi klitih. /Pixabay.com/republica/

PR BEKASI - Belakangan marak lagi fenomena klitih di Yogyakarta, yakni ketika sekelompok atau seorang remaja menggunakan senjata tajam dalam menghabisi korban.

Apa sih klitih yang marak di Jogja ini?

Sebenarnya klitih adalah berkeliling mencari kegiatan di luar rumah, untuk sekadar mencari angin segar, dalam bahasa Jawa.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Oda Konfirmasi Buah Iblis Pertama di One Piece, Mythical Zoan Terkuat jadi Target Kurohige

Namun, klitih jadi bergeser maknanya setelah marak aksi kriminal remaja atau anak di bawah umur, yang dinamai seperti itu.

Teori yang beredar dari mulut ke mulut pun menyatakan, bahwa klitih seolah punya makna ‘keliling golek getih’ (keliling mencari darah).

Beda dengan begal yang merampok, klitih hanya menghendaki korbannya tak berdaya.

Baca Juga: Teori One Piece 1046, Duel Luffy vs Kaido Makin Seru, Momonosuke Jadi Pahlawan

Kejadian mirip klitih tertangkap kamera CCTV yang kemudian videonya viral di Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Polrestabes Semarang menegaskan bahwa kejadian itu bukan klitih melainkan tawuran.

Sekelompok remaja bersenjata tajam dalam video viral pun ditangkap oleh Polrestabes Semarang.

Baca Juga: Bocoran Lengkap One Piece 1046, Raizo Padamkan Api Kastil Onigashima, Zoro Akhirnya Sadar Kembali

Ketiga pelaku yang sudah ditangkap berinsial MHS (17), GAP (17) dan AK (17).

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, menyampaikan jika sebetulnya pelaku ada 10.

"Semuanya masih akan dikejar oleh pemangku wilayah Polsek Gayamsari," ucap Donny, saat rilis kasus Selasa, 5 Maret 202.

Diberitakan Ayo Semarang, dalam artikel Remaja Pelaku Tawuran Kaligawe Semarang Viral Diringkus Polrestabes Semarang, diterapkan restorative justice dalam kasus tersebut.

Alasannya demi keadilan, kebijakasanaan diambil, karena pelaku masih di bawah umur dan tidak ada korban yang terluka.

Usai rilis kasus, ketiga pelaku bertemu orangtuanya dan melakukan permohonan maaf, dengan sungkem di pangkuan para orangtua.

Juhariah, ibu dari salah seorang pelaku memohon maaf kepada warga Kota Semarang. Dia berjanji untuk mendidik anaknya lebih baik lagi.

"Saya mohon maaf dan akan mendidik anak saya untuk lebih baik lagi. Semoga anak saya kapok dan tidak mengulang lagi," katanya dilansir Ayo Semarang.***

 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Ayo Semarang

Tags

Terkini

Terpopuler