Pemerintah Sulawesi Tenggara Melunak, 500 TKA Tiongkok Diizinkan Masuk

15 Juni 2020, 11:13 WIB
ILUSTRASI TKA asal Tiongkok.* /,*/Turn Back Hoax Mafindo

PR BEKASI - Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan bahwa sebanyak 500 tenaga kerja asing atau TKA Tiongkok direncanakan akan masuk ke Indonesia menuju Konawe, Sulawesi Tenggara pada Juni atau Juli 2020.

Ia mengklaim tenaga kerja dari luar negeri termasuk TKA Tiongkok saat ini masih dibutuhkan untuk keperluan transfer teknologi dan juga karena tenaga kerja Indonesia belum mempunyai keahlian dalam memasang sejumlah instalasi.

Setelah industri tersebut berjalan, dia meyakini jumlah serapan tenaga kerja domestik akan lebih besar.

Baca Juga: Sambut Awal Pekan, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi 

"Untuk di Konawe Utara (Sulawesi Tenggara, Red) nanti angka tenaga kerjanya bisa sampai 100 ribu orang," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.

Direncanakan 500 TKA Tiongkok itu akan dipekerjakan di dua perusahaan yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry atau VDNI dan PT Obsidian Stainless Steel atau OSS.

Akan tetapi hingga Mei 2020, pemerintah pusat belum memberikan izin kepada 500 TKA Tiongkok itu untuk masuk ke Indonesia.

Menurut Juru Bicara Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, pemerintah tidak akan memberikan izin bagi TKA untuk masuk ke Indonesia hingga kondisi pandemi Covid-19 mulai membaik.

Baca Juga: Meski Dilanda Virus Corona, Penjualan Mobil Ramah Lingkungan Hyundai-Kia Tetap Tumbuh 

"Mereka baru dibolehkan masuk kelak jika situasi sudah membaik," ucap dia.

Menurut informasi dari perusahaan di Sulawesi Tenggara, kata dia, 500 TKA Tiongkok ini mempunyai keahlian khusus menginstalasi pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter.

Kedatangan 500 TKA Tiongkok sempat menjadi perdebatan di masyarakat dan juga pejabat-pejabat di Sulawesi Tenggara.

Nampaknya kedatangan TKA Tiongkok sudah mendapatkan lampu hijau setelah salah seorang yang menjabat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Sulawesi Tenggara dikabarkan menyetujui kedatangan para TKA Tiongkok itu.

Baca Juga: Vonis Hukuman Mati Warga Australia, Menpar Sebut Bukan Bentuk Balas Dendam Tiongkok 

Dikutip RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh menyatakan tidak akan menghalangi kedatangan 500 TKA Tiongkok yang sesaat lagi akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sebagai catatan besar, ia meminta pada saat 500 TKA Tiongkok datang ke Indonesia harus benar-benar bersih dari pandemi Covid-19. Mengingat kondisi saat ini masih dalam situasi pandemi yang pertama kali dilaporkan di Tiongkok.

"Kami sepakat, bahwa kami bukan anti-investasi asing. Tapi, setelah diterapkan tatanan kehidupan baru, kami memulai kehiduan yang produktif dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ucap Abdurrahman Saleh.

Selain Ketua DRPRD Sulawesi Tenggara, dikabarkan juga Gubernur Sulawesi Tenggara pun telah menyepakati perihal kedatangan 500 TKA Tiongkok ke wilayah yang dipimpinnya.

Baca Juga: Penguatan Nilai Tukar Rupiah Terbawa Naiknya Bursa Saham AS 

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menyatakan akan menerima ratusan TKA Tiongkok tersebut untuk datang ke wilayah. Hal itu, disebutkannya menyusul pemberlakuan kebijakan tatanan kehidupan baru.

"Masuknya para pekerja asing ini juga demi bergairahnya kembali aktivitas perekonomian masyarakat di kawasan industri Morosi. Termasuk di Sulawesi Tenggara yang sepi akibat pandemi covid-19," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler