Duga Putri Candrawathi Alami Malingering, Aktivis Senior: Kepercayaan Publik di Titik Nadir

20 Agustus 2022, 20:49 WIB
Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat /instagram.com/vetivergoddess

PR BEKASI - Aktivis senior, Irma Hutabarat, menyampaikan bahwa dia beberapa hari lalu tiba dari Jambi usai menemui orang tua mendiang Brigadir J.

Selain itu, kemarin pun Irma Hutabarat menyalakan lilin untuk memperingati 40 hari tewasnya Brigadir J dalam pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo dan ajudannya.

Di sisi lain, Irma Hutabarat menanggapi dijadikannya Putri Candrawathi sebagai tersangka usai 40 hari Brigadir J meninggal dunia.

"40 hari (Putri Candrawathi baru dijadikan tersangka) cukup lama ya untuk menentukan tersangka karena dari awal kan ada di TKP," katanya.

Baca Juga: Brigjen Pol Sri Suari Yakin Polisi Tak Gegabah Soal Jeratan Pasal pada Putri Candrawati

"Lalu juga sebetulnya, kalau dari awal dilakukan scientific crime investigation maka akan lebih mudah," sambungnya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Youtube Tv One News, Irma menyampaikan bahwa dia mendengar kalau seharusnya semua pihak yang ada di TKP diwawancara oleh penyidik dan ditahan.

Itu secara prosedur yang benar dalam menyelidiki sebuah kasus, tetapi dalam insiden ini hal tersebut tidak terjadi.

Dia juga menyoroti dugaan adanya tarik ulur antara LPSK dan Komnas Perempuan, di mana kedua lembaga membicarakan penyakit gangguan mental PTSD istri Ferdy Sambo.

Baca Juga: Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Alami Bullying, KPAI Lakukan Pendampingan

"Masalahnya publik tidak percaya, ya kan? Itu bisa disebut sebagai malingering yang berpura-pura sakit ketika dimintai kesaksian," tutur dia.

"Tetapi tidak sakit ketika memberikan perintah kepada sopir, kepada anak, atau berangkat ke Mako Brimob untuk menjenguk dan memberikan pernyataan," tambahnya.

Dia mengungkapkan fenomena malingering ini juga pernah terjadi di zaman ketika Setya Novanto terlibat kasus.

Ketika itu dokter dan juga kuasa hukum Setya Novanto memberikan keterangan palsu terkait pasien dan klien mereka di depan publik.

Baca Juga: Putri Candrawati Jadi Tersangka dari Bukti Tak Langsung, Brigjen Pol Sri Suari Beri Penjelasan

Karena itu, Irma mengaku kalau dia sempat berbicara kepada dokter dari IDI yang bersedia memberikan bantuan kepada LPSK atau penyidik.

Bantuan tersebut dikatakan Irma agar perkembangan proses kasus ini menjadi lebih jelas.

"Jangan psikolog satu ngomong lain lalu nanti temuannya menentukan lain, dan patut diingat bahwa kepercayaan publik itu berada pada titik nadir karena diawali dengan kebohongan," tandasnya.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler