Menko Airlangga Hartarto Sebut 30 Juta Vaksin COVID-19 Akan Diterima pada Kuartal IV 2020

15 September 2020, 13:39 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. /Pixabay

PR BEKASI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa 30 juta dosis vaksin COVID-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun ini.

Jika itu bisa direalisasikan, pada kuartal I tahun 2021 sudah mulai dapat dilakukan vaksinasi.

"30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial," kata Airlangga dalam diskusi daring di Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 15 September 2020.

Baca Juga: Tetap Berikan Pelayanan Non Tatap Muka, BPJS Kesehatan Luncurkan Pandawa

Airlangga yang diketahui juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyatakan bahwa pemerintah menargetka agar Indonesia mendapatkan akses antara 250 juta hingga 300 juta dosis vaksin COVID-19 hingga tahun depan.

"Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember, (2020)," kata Airlangga.

Selain itu, ia juga menjelaskan target tersebut akan dicapai melalui 10 sumber yakni Sinovac, G-41/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, dan AstraZaneca.

Baca Juga: Pansus 'Rajawali' Tuai Polemik, Bamsoet: Itu Demo Taruna-taruni STIN yang Selesai Pendidikan

Kemudian GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

"Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS (Amerika Serikat) sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS," ucapnya.

Sementara uga, dari BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (Nation Instituete of Allergy and Infrctious Diseases).

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari TikTok dan Instagram, YouTube Resmi Rilis Fitur Baru 'YouTube Shorts'

Serta Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

"Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021," katanya.

Ia juga menuturkan bahwa nantinya pemberian vaksin kepada masyarakat akan berbeda-beda.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Orang yang Ngorok Saat Tidur Miliki Risiko Kematian Akibat Covid-19 3 Kali Lebih Besar

Karena ada vaksin yang hanya butuh satu kali suntik dan ada yang dua kali suntik.

"Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampakny dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metod dan harganya." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler