Upayakan Vaksin Covid-19 dengan Harga Terjangkau, Pemerintah Indonesia Gandeng UNICEF

16 September 2020, 15:06 WIB
UNICEF Indonesia /Twitter/@UNICEFIndonesia/

PR BEKASI – Dalam upaya pengadaan vaksin Covid-19 yang efektif dengan harga terjangkau, pemerintah Indonesia menggandeng United Nations Children's Fund (UNICEF).

Kedua belah pihak juga memiliki tekad agar vaksin Covid-19 dapat tersedia untuk semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, di Auditorium Siwabessy, Kemenkes, Jakarta, Rabu, 16 September 2020.

Baca Juga: Sempat Mengira Pakai Masker Trendi, Pria Ini Ternyata Gunakan Makser dari Ular Hidup

Dia mengatakan bahwa dalam pengadaan vaksin tersebut, digunakan skema COVAX Facility yang digawangi oleh aliansi vaksin, GAVI.

Nantinya, Indonesia akan memiliki akses yang aman, cepat, dan merata terhadap vaksin Covid-19 apabila vaksin tersebut sudah ditetapkan dan kemudian diproduksi.

"UNICEF dan mitra-nya berkomitmen terhadap negara-negara yang telah bergabung dalam COVAX termasuk Indonesia, untuk mengadakan dan memberikan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif secara cepat dan dalam skala besar," tutur Terawan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Baca Juga: Komentari KemenBUMN Dibubarkan, Masyarakat Peduli BUMN: Ahok yang Harusnya Mundur, Dia Ga Becus!

Adapun mengenai pengadaan dan pembelian vaksin, akan dilakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Copenhagen, Denmark.

Melalui divisi tersebut, UNICEF dimungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dan dengan harga yang lebih rendah, sehingga akan terjadi penghematan yang signifikan.

"Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV) dengan harga sepertiga dari harga pasar saat ini. jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun," ungkap Debora Comini selaku perwakilan UNICEF Indonesia.

Baca Juga: Sengketa Lahan Akan Dituntaskan, Pembangunan Sirkuit Mandalika Dikebut agar Rampung Tepat Waktu

Dia menjabarkan, kesepakatan tersebut dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19. Terus meningkatnya kasus terkonfirmasi, serta menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara.

Hal tersebut menandakan bahwa penting bagi Indonesia untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap obat-obatan dan vaksin baru.

Debora menilai, kedepannya banyak negara yang berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin dan obat di wilayahnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tugaskan Ade Londok Promosikan Kuliner Jabar, Pria yang Viralkan Odading Mang Oleh

Untuk itu, melalui perjanjian kerja sama tersebut, dia meyakini Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan. Termasuk penurunan harga vaksin dan obat, serta menjalin kerja sama pengembangan vaksin antara produsen dalam negeri Indonesia (Biofarma) dan UNICEF.

"Sementara kami sangat menantikan vaksin Covid-19, kami harus ingat untuk fokus pada hal-hal dasar. Imunisasi rutin untuk anak-anak, rantai pasokan yang kuat, petugas kesehatan terlatih, dan masyarakat yang sadar akan manfaatnya. Ini adalah dasar yang tidak boleh kita lupakan," tutur Debora.

Sementara itu, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI menyampaikan bahwa sejak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral.

Baca Juga: Selamatkan 1.1 Juta Jiwa, Polres Metro Jakarta Barat Musnahkan Barang Bukti Narkoba

Termasuk melalui WHO Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator – COVAX Facility, dalam rangkan mengupayakan kemudahan akses, keamanan, dan harga vaksin yang terjangkau.

Dengan masuknya Indonesia pada COVAX Facility, maka Indonesia mendapatkan jaminan akses terhadap vaksin Covid-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20 persen populasi berisiko pada akhir 2021.

Hingga kini, pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan GAVI dan COVAX Facility guna mengetahui waktu persediaan vaksin beserta harganya.

Baca Juga: Kuliti Buruknya Tata Kelola Pertamina, Ahok: Direksi Otaknya Pinjem Duit Terus, Saya Sudah Kesal

"Semoga ikhtiar ini berhasil dengan baik, dan kerja sama baik di dalam maupun dengan pihak luar bukan lagi merupakan opsi, tetapi merupakan sebuah keharusan agar kita dapat memenangkan perang melawan Covid-19." ungkap Retno.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler