Ditonton Keramaian Warga, Aksi Penyelamatan Ikan Pesut di Riau Berpotensi Timbulkan Disorientasi

20 September 2020, 15:13 WIB
Ikan Pesut di Sungai Mahakam, Kalimantan. /ANTARA

PR BEKASI – Seekor ikan pesut (Orcaella Brevirostris) berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.

Diketahui bahwa hewan langka tersebut tersesat dari habitatnya di muara sungai Kampar ke anak sungai di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

“Iya kita berhasil mengevakuasi pesut pagi hari, Sabtu (19 September 2020),” kata Pengendali Ekosistem Laut dan Pesisir Satker Pekanbaru Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Muhammad Faeyumi yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 20 September 2020.

Baca Juga: Budaya Korea Semakin Digandrungi Milenial Indonesia, Ma'ruf Amin: Harus Kita Manfaatkan Ini

Diketahui bahwa proses evakuasi melibatkan tim gabungan yang terdiri dari BPSPL Padang, balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan, dan ahli perikanan dari Yayasan Jakarta Animal Action Network (JAAN).

Selain itu, masyarakat setempat dan pihak kepolisian juga ikut membantu proses evakuasi di lapangan.

Dikabarkan bahwa proses evakuasi tersebut cukup memakan waktu.

Pertama, tim memasang jaring untuk menangkap pesut tersebut, kemudian diangkut menggunakan perahu, dan dipindahkan lagi ke wadah khusus di mobil berganda-ganda di bagian bak belakang.

Menurut Faeyumi, proses evakuasi juga tidak sembarangan dan ada standar operasi pengamanannya di antaranya yakni seperti wadah pesut yang diisi air namun tidak sampai penuh.

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Kedatangan Orang Korea, Ma'ruf Amin: Ada yang Bantu Kemerdekaan Indonesia

“Pesutnya juga sudah dibungkus dengan kain dan handuk supaya basah terus,” ungkapnya.

Selanjutnya dengan mobil pesut tersebut, kemudian di bawa ke dekat Istana Sayap Pelalawan menuju arah hilir sungai Kampar untuk dilepasliakan.

Ia juga mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan menunjukan pesut tersebut berkelamin jantan dengan bobot 130 kilogram dan panjang skira 220 sentimeter.

Diketahui pesut dalam kondisi sehat, namun terdapat luka di badannya.

“Ada luka lecet dan gores akibat terkena kayu-kayu karenanya harus segera dievakuasi karena sudah hampir lima hari sudah di sungai kecil itu dan ruang geraknya terbatas, juga karena dari keterangan ahli dari JAAN, pesut tidak sembarangan makan ikan sungai,” katanya.

Baca Juga: Arti Bermimpi Pacar Anda sedang Selingkuh, Pakar Tidur Buka Suara

Ia mengungkapkan berdasarkan keterangan warga setempat bahwa ikan pesut beberapa kali muncul di bagian muara sungai Kampar yakni di Pulau Muda, Teluk Meranti hingga Istana Sayap Pelalawan.

Diperkirakan, bahwa pesut itu tersesat krang lebih 50 kilometer dari habitatnya di daerah muara sungai.

Menurutnya, tidak bisa diketahui pasti namun karakteristik pesut memang suka melawan arus sungai dari hilir ke hulu.

Kemungkinan besar pesut tersebut juga tersesat karena ramainya aktivitas kapal di sungai Kampar yang mengganggu indra navigasi alami mamalia itu.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Sektor Otomotif, Kementerian Perindustrian Usulkan Relaksasi Pemangkasan PKB

Selain itu, kondisi yang bising dan ramai warga di lokasi tersesatnya pesut tersebut juga memengaruhi kondisi kesehatan satwa yang berdasarkan lembaga pemeringkat konservasi alam global (IUCN) berstatus rentan (vurnerable) tersebut.

“Pesut memiliki navigasi menggunakan sonar. Ketika kondisi bising bisa jadi dia panik dan akan disorientasi,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler