Dukung Perdamaian Internasional, Retno Marsudi Sebut 3 Hal Penting Penghapusan Senjata Nuklir

4 Oktober 2020, 20:49 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pers secara virtual, Kamis, 17 September 2020. / Humas Kemenlu RI/

PR BEKASI – Dunia masih jauh dari penghapusan total senjata nuklir, terhitung 75 tahun sejak berdirinya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan 50 tahun sejak pendandatanganan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada pertemuan Tingkat Tinggi Peringatan dan Promosi Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat, 2 Oktober 2020.

"Tidak terdapat kemajuan signifikan oleh negara pemilik senjata nuklir dalam menghancurkan persenjataan nuklir mereka. Sehingga, defisit kepercayaan antarnegara semakin membesar," kata Menlu Retno, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Minggu, 4 Oktober 2020.

Baca Juga: Gara-gara Melahirkan di RSU, Seorang Ibu Muda Dikonfirmasi Positif Covid-19

Tiga hal pening yang Retno garisbawahi untuk mencapai penghapusan total senjata nuklir, yakni sebagai berikut.

Pertama, penerapan dan penegakkan Traktat Non-Profesioanl Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty-NPT).

"Kemajuan implementasi yang seimbang pada tiga pilar NPT sangat penting, termasuk kewajiban semua negara pemilik senjata nuklir untuk kemajuan pilar perlucuta senjata," katanya.

Baca Juga: Viral Tagar Mosi Tidak Percaya di Media Sosial, Simak Sejarah dan Definisinya

Kedua, penguatan terhadap mekanisme dan arsitektur perlucutan senjata global.

Beberapa mekanisme perlucutan senjata seperti Konferensi Perlucutan Senjata (Conference of Disarmament) dan larangan uji coba nuklir komprehensif (CTBT).

Selain itu, mekanisme lainnya harus diupayakan penegakkannya agar tujuan penghapusan total senjata nuklir dapat tercapai.

Baca Juga: Sempat Ditutup karena Wabah Covid-19, Masjidil Haram Kini Sambut Kelompok Jemaah Umrah Pertama

"Terakhir, perlucutan senjata nuklir harus memberikan manfaat nyata bagi kemakmuran global," ujar Retno Marsudi.

Menurutnya, pandemi COVID-19 ini merupakan pengingat bahwa perlindungan manusia dan kemanusiaan hanya dapat tercapai melalui solidaritas global dan bukan melalui senjata nuklir.

"Mempertahankan keberadaan senjata nuklir tidak memberikan manfaat bagi dunia (zerosum). Di sisi lain, penghapusan total senjata nuklir akan memastikan keberlangsungan umat manusia," ucapnya.

Baca Juga: Tolak Pengesahan Omnibus Law, Sejumlah Massa Bakal Gelar Demonstrasi Besar Tiga Hari Mendatang

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pertemuan yang merupakan bagan dari rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 yang berlangsung sejak tanggal 21 September 2020.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler