Peringati HUT TNI ke-75, Jokowi: Jika Mau Maju, Ubah Kebiasaan Belanja Jadi Investasi Pertahanan

5 Oktober 2020, 18:28 WIB
Presiden Joko Widodomeminta TNI untuk mengantisipasi karakter pertempuran di masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar. /Instagram.com/@jokowi

PR BEKASI - Sejak tahun 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang yang saat ini disebut sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI), yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Penetapan tersebut tertulis melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia.

Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia.

Baca Juga: Nekat Sapa Pendukungnya Meski Positif Covid-19, Donald Trump Dikritik Habis-habisan 

Maka pada tanggal 15 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Hari Ulang Tahun TNI ke-75 ini tentunya membawa banyak harapan bagi TNI ke depan. Reformasi TNI dari masa ke masa, selalu menjadi perhatian.

Pada hari jadi TNI ke-75, Senin, 5 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo mengingatkan para prajurit TNI, untuk dapat mengantisipasi karakter baru pertempuran di masa depan.

"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar, high level destruction," ujar Presiden Jokowi di Istana Negara.

Baca Juga: Perangi Hoaks yang Terus Bermunculan, Twitter Lepas 'Birdwatch' Pantau Pengguna 

Pertempuran masa depan, menurut Jokowi, adalah pertempuran yang berlangsung dalam waktu singkat namun langsung bisa menentukan pemenang pertempuran karena penggabungan berbagai strategi dan taktik.

"Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvensional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," ucap Jokowi.

Karenanya, untuk memenangi pertempuran, Jokowi menyebut, TNI harus melakukan transformasi organisasi dengan transformasi teknologi dan para personel yang mengendalikan.

"Revolusi industri jilid ke-4 telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan, termasuk teknologi militer. Saat ini kita sedang berada pada era lompatan teknologi militer yang akan mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan," katanya.

Baca Juga: Bahan Baku Obat 95 Persen Impor, DPR Dorong Industri Farmasi Gunakan Bahan Baku Lokal 

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," tutur Jokowi.

Menurut Jokowi, kebijakan investasi pertahanan merupakan bentuk pemikiran jangka panjang yang didesain secara sistematis dan dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," ucapnya.

Peringatan HUT TNI ke-75 dilaksanakan secara virtual dari Istana Negara Jakarta dengan dihadiri para Kepala Staf TNI, Kapolri Jend Pol Idham Aziz, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler