Andi Arief: Rakyat Lebih Mementingkan Risiko Hari Ini untuk Kemenangan Dibanding Takut dengan Corona

8 Oktober 2020, 12:06 WIB
Polisi membubarkan kerumunan massa yang berunjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. (ANTARA/HO-Wisnu Adhi) /

 

PR BEKASI- Sidang paripurna pengesahan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang diwarnai sejumlah kejadian yang menarik perhatian.

Salah satunya adalah ketika Ketua DPR RI Puan Maharani mematikan mikrofon saat anggota DPR RI, Irwan Fecho, dari Fraksi Partai Demokrat berbicara.

Video itu jadi perbincangan, dan viral di media sosial. Kejadian ini bermula saat Irwan menyebut bahwa Undang-Undang ini berpotensi memperparah kerusakan lingkungan hingga menghilangkan hak-hak rakyat kecil.

Baca Juga: Respons UU Ciptaker, Yusuf Mansur: Allah Uji Kita Melalui Presiden, Menteri, dan DPR

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada akun Twitter @AndiArief_, cara Puan Maharani membungkam suara salah satu kader Partai Demokrat itu, hal itu dibeberkan Andi lewat akun Twitter miliknya.

"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," ujar Andi.

Selain itu, Andi juga mengatakan bahwa rakyat lebih mementingkan mengambil resiko hari ini untuk kemenangannya di hari-hari esok dibanding takut dengan wabah virus corona.

Baca Juga: DPR Sahkan UU Cipta Kerja 'Kucing-kucingan', Cucu Bung Hatta: Cara Kerjanya Tidak Berasas Demokrasi

“Gerakan masa soal Omnibus law cukup mengagetkan, karena di saat masa pandemi, ternyata rakyat mempertimbangkan mengorbankan dirinya dari bahaya covid, ketimbang hak-haknya kemudian akan terganggu,” ucap Andi pada akun Twitter.

Proses pengesahan RUU Ciptaker ini cukup mencuri perhatian dan banyak drama, bahkan ada aksi walkout pada rapat paripurna itu yang juga dilakukan oleh anggota fraksi Demokrat.

Kejadian berawal dari interupsi yang datang dari anggota fraksi Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin yang juga menolak RUU Ciptaker tak dipedulikan. Begitu juga anggota lainnya yakni Benny K Harman yang mencoba melakukan interupsinya.

Baca Juga: Antisipasi Demo Massal Hari ini, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Berikut di Jakarta

Bukannya diberi kesempatan, justru malah Benny diperingatkan akan dikeluarkan oleh pimpinan sidang.

"Pak Benny nanti Anda bisa dikeluarkan dari ruang Paripurna kalau Anda tidak mengikuti aturan ini," ujar pimpinan sidang, Azis Syamsuddin.

Karena kesal dengan proses jalannya sidang, Benny kemudian menyatakan Fraksi Demokrat walkout. "Kalau demikian kami dari Fraksi Partai Demokrat menyatakan walkout dan tidak bertanggung jawab atas ini," tutur Benny. 

Baca Juga: Joko Widodo Bagikan Bantuan Presiden di Kalimantan Tengah, Warganet: Anda Sopan Kami Curiga

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief pun mengkritik cara Puan Maharani membungkam suara salah satu kader Partai Demokrat itu. Hal itu dibeberkan Andi di lewat akun Twitternya.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler