Beri Pesan di Pekan Pemuda Nasional 2020, Bamsoet: Kalian Harus Melek Teknologi dan Digitalisasi

12 Oktober 2020, 21:41 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. /Instagram/@bambang.soesatyo/

PR BEKASI - Pekan Pemuda Nasional tetap dilakukan di tengah pandemi Covid-19, bedanya kini ajang kreativitas bagi para pemuda itu dilakukan secara virtual.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Bambang Soesatyo, mendukung penyelenggaraan Pekan Pemuda Nasional 2020 yang akan diselenggarakan secara virtual akhir bulan ini.

"Jiwa muda dengan energi luar biasa, harus disalurkan ke berbagai kegiatan positif. Salah satunya melalui Pekan Pemuda Nasional 2020. Sehingga terhindar dari kriminalitas, balapan liar, narkoba, maupun kegiatan negatif lainnya. Melalui keikutsertaan dalam kegiatan positif seperti Pekan Pemuda Nasional, para pemuda Indonesia bisa semakin mematangkan karakter dalam proses pencarian jati diri sebagai pemuda yang tangguh, kreatif, dan terutama Pancasilais," kata Bamsoet, panggilan ketua MPR, dalam keterangan pers seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin 12 Oktober 2020

Baca Juga: We Love Bali, Undang 40 Orang dari Berbagai Kalangan untuk Promosikan Protokol Kesehatan di Bali 

Bamsoet mengemukakan hal tersebut usai menerima kunjungan Perkumpulan Pemuda Indonesia di kompleks parlemen, hari ini.

Pekan Pemuda Nasional 2020 akan diadakan secara virtual pada 29 Oktober sampai 3 November 2020.

Dalam perhelatan kali ini, Pekan Pemuda Nasional diisi dengan lomba yang dibagi dalam 13 Cabang Kreativitas Pemuda (Cakerda), meliputi bidang seni dan budaya, kreativitas serta teknologi dan informasi.

Kegiatan yang akan diadakan selama pertemuan virtual tersebut antara lain menyanyi, menari, komedi tunggal, balap mobil virtual, DJ, beatbox, nasyid, baris berbaris, drone, debat, dan pidato.

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta, Catat Jadwal Baru Transportasi Umum TransJakarta dan KRL 

Menurut sang politikus, penyelenggaraan kegiatan secara virtual merupakan wujud kreativitas tidak berhenti meskipun Indonesia sedang dilanda pandemi virus corona sekaligus mendorong anak muda akrab dengan dunia digital.

"Di tahun 2019 lalu, setidaknya terdapat 52 juta penduduk muda Indonesia usia 16-30 tahun. Hampir setara dengan jumlah total penduduk Myanmar. Tak ada apa-apanya jika dibanding total penduduk Singapura yang hanya sebesar 6 juta. Besarnya jumlah penduduk usia muda tersebut harus didorong untuk melek teknologi, melek digitalisasi. Sehingga mereka bisa menjadi lokomotif di era persaingan Revolusi Industri 4.0," kata Bamsoet.

Berbicara soal Revolusi Industri 4.0, Bamsoet menilai bahwa kesiapan pemuda pada akhirnya bisa mendongkrak kesejahteraan mereka melalui pengembangan ekonomi digital.

Baca Juga: Investigasi Independen Kerusuhan Demo Omnibus Law, LPI: Ada 'Bandar' yang Danai Aksi Demonstrasi 

Pada tahun 2025, kata Bamsoet, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar. Proyeksi tersebut, agar terwujud, perlu ditopang dengan kesiapan pemuda dalam kegiatan yang berbasis teknologi.

"Sehebat apa pun ramalan pertumbuhan ekonomi, tanpa didukung kualitas sumber daya manusia, maka hanya akan menjadi ramalan di atas kertas," kata Bamsoet.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler