Vaksin Covid-19 Segera Tiba, Luhut Binsar Pandjaitan: Semoga November Ini Bisa Kita Terima

14 Oktober 2020, 12:21 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /ANTARA /

PR BEKASI - Untuk mengontrol penyebaran Covid-19 di Indonesia, tentu pengetesan dan pelacakan kasus Covid-19 merupakan hal yang penting. Mencegah penularan lebih lanjut, vaksin covid-19 pun tengah dikebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait hal tersebut.

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya telah menyiapkan vaksin Covid-19 untuk bulan November mendatang.

Baca Juga: Dianggap Spam dan Manipulatif, Twitter Blokir Akun Kampanye Donald Trump yang Akui Kulit Hitam

"Saat ini kita tengah menyiapkan vaksin untuk Covid-19, diharapkan November 2020 sudah dapat kita terima," ucapnya dalam rapat koordinasi virtual tentang targeted testing dan tracing Covid-19 di Jabodetabek dan Bali pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Ia juga meminta agar ada rencana antisipasi terkait kemungkinan lonjakan kasus pada akhir Oktober. 

Pasalnya, pada libur panjang Agustus yang lalu, jumlah kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta sempat meningkat tajam hingga lebih dari 60 persen.

"Kita perlu membuat rencana untuk mengantisipasi hal ini," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kantor berita Antara, Rabu, 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Resmi Berpisah dengan Penggunanya, Yahoo Groups Akan Tutup Permanen Mulai 15 Desember 2020

Penasehat Menko Kemaritiman Bidang Penanganan Covid-19, Monica Nirmala yang hadir dalam rakor itu menuturkan pengetesan dan pelacakan dinilai penting karena penularan Covid-19 didominasi oleh segelintir orang yang terinfeksi, yang disebut sebagai super spreaders karena sebanyak 80 persen kasus baru disebabkan oleh 20 persen orang yang terinfeksi.

"Mereka mampu menularkan virus kurang lebih dua hari sebelum timbul gejala, hingga 10 hari setelah bergejala. Oleh karena periode infeksius yang singkat ini, maka waktu dan kecepatan respons kita sangat penting untuk memutus rantai penularan. Time is of the essence (waktu adalah kunci)," ucapnya.

Bukan hanya testing dan tracing yang penting, Monica menuturkan pendampingan karantina dan isolasi turut jadi perhatian. 

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga di Masa Pandemi Covid-19, Pemerintah Tengah Susun Protokol Kesehatan

Menurut dia, tes-lacak-isolasi adalah tiga mata rantai surveilans yang saling terkait. Deteksi dini dan pendampingan pasien menjalani isolasi serta perawatan hingga tuntas adalah kunci penanganan pandemi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan di Jakarta terjadi penurunan proporsi klaster perkantoran selama 14 hari terakhir setelah dilakukan target testing dan tracing.

"Testing ini diterapkan secara gratis kepada 8.000 spesimen per harinya," ujarnya.

Lebih jauh, Anies Baswedan menyebutkan bahwa garda terdepan dari testing dan tracing adalah puskesmas kecamatan. Di setiap puskesmas terdapat dua komponen. 

Baca Juga: Akademisi Ini Menilai Komunikasi Pemerintah dalam Menyampaikan UU Cipta Kerja Kurang Baik

Pertama, digital tracer yang bertugas untuk melakukan investigasi kasus dan menindaklanjuti semua kontak eratnya. Kedua, koordinator lapangan di setiap kecamatan yang melibatkan 1.500 ASN dan relawan.

Jika digital tracer hanya melakukan pelacakan kontak erat secara daring, koordinator lapangan terjun langsung ke lokasi untuk menemui dan mendampingi pasien serta melacak kontak eratnya.

Pemerintah DKI Jakarta telah menyediakan aplikasi Jakarta Terkini (JAKI) yang digunakan oleh lebih dari 800 ribu pengguna aktif di Jakarta. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melaporkan pelanggaran protokol kesehatan maupun tracing pasien Covid-19.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler