Tempuh Dua Skema Paralel, Pemerintah Sediakan Vaksin Covid-19 Jangka Pendek hingga Jangka Panjang

20 Oktober 2020, 16:36 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /SciTech Daily

PR BEKASI – Pemerintah Indonesia berupaya menyediakan vaksin Covid-19 untuk jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual Forum Merdeka Barat 9 mengenai Pengembangan Vaksin, Terapi, dan Inovasi Covid-19 di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.

Untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19, saat ini pemerintah menempuh dua skema secara paralel.

Baca Juga: Antisipasi Keterlambatan, Berikut Daftar Kereta Api Stasiun Gambir yang Berhenti di Jatinegara

Yakni skema pertama melalui kerja sama dengan pihak luar negeri, khususnya untuk kebutuhan vaksin jangka pendek.

Kemudian skema kedua berupa vaksin Merah Putih yang dikembangkan secara mandiri, untuk jangka menengah dan panjang.

"Untuk kebutuhan vaksin Covid-19, pemerintah menjalankan dua 'track' paralel, yaitu kerja sama dengan luar negeri, khususnya untuk jangka pendek yang karena juga memperhatikan faktor kecepatan dari pengembangan vaksin itu sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Jika Gunakan Rumus Herd Immunity, Menristek Sebut 180 Juta Orang Perlu Diberi Vaksin Covid-19

"Yang kedua, dengan jalur vaksin Merah Putih, terutama untuk jangka menengah dan jangka panjang," ujar Bambang PS Brodjonegoro menambahkan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dia menuturkan, vaksin perlu disediakan untuk jangka menengah dan panjang, karena ada kemungkinan bahwa pada vaksinasi awal perlu pemberian dosis sebanyak dua kali per orang. Sehingga kebutuhan vaksin akan banyak.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya agar vaksin Merah Putih dapat memenuhi keprluan vaksin untuk jangka menengah dan panjang.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, BNPB Beri Tips Antisipasi Penularan COVID-19 di Tempat Wisata

Ada kemungkinan juga bahwa vaksin Covid-19 yang dihasilkan nanti, dari manapun sumbernya mungkin tidak bisa menjaga daya tahan terhadap Covid-19 seumur hidup.

Yang tidak perlu ada relevansi atau semacam 'booster' di kemudian hari, mungkin bisa dalam waktu setahun, dua tahun, atau lebih.

"Artinya kita tetap harus punya kemampuan untuk selalu menghadirkan atau menyediakan vaksin Covid-19, khususnya yang dibuat di dalam negeri," tutur Bambang PS Brodjonegoro.

Baca Juga: Aksi Nekat Pasien Covid-19 Loncat dari Ambulans ke Arah Massa Aksi Demo UU Cipta Kerja

Penanganan pandemi Covid-19, menjadi salah satu perhatian besar dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Diketahui, hari ini, masa pemerintahan keduanya tepat berusia satu tahun, terhitung sejak keduanya dilantik di Gedung Parlemen pada 20 Oktober 2019 lalu.

Dalam masa pandemi Covid-19, kebangkitan inovasi terjadi dengan melahirkan berbagai produk riset dan inovasi untuk mengatasi pandemi.

Baca Juga: Setahun Rezim Jokowi-Ma'ruf Amin, Pemerintah Tekan Biaya Logistik demi Wujudkan Indonesia Maju 2045

Antara lain tes cepat, PCR test kit, laboratorium mobile BSL-2, ventilator, terapi plasma konvalesen, hingga imunomodulator.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler