Sebut NU Berisi PKI Berpikiran Liberal Sekuler, Gus Nur Dilaporkan ke Polisi

22 Oktober 2020, 08:12 WIB
Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. /YouTube/ Refly Harun

PR BEKASI – Tayangan video wawancara antara Ahli hukum tata negara, Refly Harun dengan Sugih Nur Raharja atau Gus Nur menuai perkara.

Nahdlatul Ulama (NU) melaporkan Gus Nur ke polisi atas tuduhan ujaran kebencian yang tersaji dalam video wawancara yang diunggah di YouYube Refly Harun pada 18 Oktober 2020 lalu.

Laporan tersebut dibuat oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Aziz Hakim ke Barekrim Polri, Jakarta pada Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup C: Lewat Bola Mati, Manchester City Pulangkan Porto dengan Tangan Kosong

“Gus Nur ini sudah berkali-kali melakukan ujaran kebencian terhadap NU, tak hanya sekali ini. Tentu kami berasa tidak boleh kami diamkan, perlu kami minta pertanggungjawaban Gus Nur,” kata Aziz di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 21 Oktober 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Adapun isi laporan ini merujuk pada pernyataan Gus Nur yang menyatakan bahwa NU saat ini dapat diibaratkan sebagai bus umum yang sopirnya dalam kondisi mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal, dan penumpangnya kurang ajar.

Tak hahya itu, dirinya pun disebut mengibaratkan para penumpang bus tersebut menganut pemikiran liberal, sekuler, dan merupakan PKI.

Baca Juga: Ingin Pandemi Segera Berakhir, Anak Muda di Inggris Rela Disuntik dengan Kandungan Virus Corona

“Ujaran kebencian tidak hanya ke personal, tapi ke organisasi,” tutur Aziz.

Aziz menyebut Gus Nur telah melanggara Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pasal 310 KUHP dengan ancaman 4 tahun dan 6 tahun penjara.

Dalam video yang berdurasi 29 menit 57 detik itu, Refly memberikan judul “Setengah Jam dengan Gus Nur, Isinya Krtik Pedas Semua’.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup B: Ukir Sejarah, Shaktar Donetsk Curi Poin Penuh Real Madrid Berkat Tetê

Adapun ujaran kebencian yang dipermasalahkan oleh NU sudah terlihat sejak menit awal video tersebut.

Sekitar menit ke-4, Gus Nur menyampaikan bahwa pandangannya terhadap NU berubah saat memasuki rezim yang berkuasa sekarang.

Padahal, kata dia, sejak dahulu dia seringkali melakukan dakwah dengan dikawal Banser. Gus Nur pun mulai mengibaratkan NU sebagai bus umum.

Baca Juga: Pertama Kali, NASA Daratkan Pesawatnya di Asteroid demi Dapatkan Sampel Puing Kosmik

"Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bis umum, sopirnya mabuk, kondekturnya telerkeneknya ugal-ugalan, dan penumpangnya kurang ajar semua. Merokok juga, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga," ucap Gus Nur dalam video itu.

Pernyataan itu hanya mendapat respon beberapa kali tawa kecil Refly Harun yang memandu acara tersebut.

Kemudian Gus Nur pun melanjutkan ucapanan terkait NU.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata UEA Tidak Hanya Berikan Nama Jalan, Masjid 'Jokowi' Juga Akan Segera Dibangun

Gus Nur menganalogikan KH Said Aqil Siradi sebagai sopir bis umum. Kondekturnya adalah Ketua Umum Banser yang juga anggota DPR RI, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. Sedangkan keneknya adalah Abu Janda dan penumpangnya liberal serta sekuler.

“Bisa jadi keneknya itu Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, gitu. Dan sopirnya KH Aqil Sirodj. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, macem-macem. PKI numplek di situ,” kata Gus Nur.  

Gus Nur mengaku memberontak lantaran NU sekarang sudah berubah, ada yang merokok, dangdutan, dan minum.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup A: Bayern Munchen Mengamuk, Dwigol Coman Beri Trauma ke Atletico Madrid

“Selama ini gak ada setahu saya gitu, merokok, minum, campur di situ. Ah pusing, akhirnya saya turun dari bis itu,” kata Gus Nur.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler