Gelombang Tinggi 6 Meter Hantui Sisa Libur Panjang, Jangan Panik! Ikuti Saran BMKG Ini

30 Oktober 2020, 18:12 WIB
Ilustrasi Gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. /ANTARA

PR BEKASI – BMKG telah memberi peringatan kepada masyarakat terkait adanya potensi gelombang tinggi di laut selatan Jawa yang dapat mencapai 6 meter.

Oleh karena itu, BMKG memberikan sejumlah imbauan yang dapat diikuti masyarakat yang akan menjadikan pantai sebagai destinasi wisata akhir pekan. Hal ini diutarakan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

"Oleh karena itu, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar hingga DIY, kami imbau untuk tidak mandi atau bermain air, terutama di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang 4-6 meter dapat terjadi sewaktu-waktu dan sangat berbahaya," katanya.

Baca Juga: Tersisa 2.9 Juta Kuota! Pendaftaran Banpres Rp2.4 Juta Diperpanjang, Catat Syarat dan Cara Daftarnya

Bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke pantai sebaiknya berhati-hatinya khususnya pantai yang mengarah langsung pada laut selatan.

Karena tinggi gelombang laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  berpotensi mencapai 6 meter atau sangat tinggi, menurut keterangan Teguh.

"Peningkatan tinggi gelombang ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia yang umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 5-25 knot," katanya di Cilacap, Jateng, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara Jumat 30 Oktober 2020.

Menurut dia, kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung dalam dua hari ke depan sehingga pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 31 Oktober dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Baca Juga: Elektabilitas Teratas, Apakah Ganjar Pranowo Bisa Dapat Restu Megawati Saat Masih Ada Puan Maharani?

Ia mengatakan dalam peringatan dini gelombang tinggi itu disebutkan, tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan analisis risiko dan keselamatan, tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter dan kecepatan angin di atas 15 knot berbahaya bagi perahu nelayan.

Selain itu, tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter dan kecepatan angin di atas 16 knot berbahaya bagi tongkang serta tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter dan kecepatan angin di atas 21 knot berbahaya bagi kapal feri.

Terkait dengan fenomena La Nina moderat yang sedang berlangsung saat ini, Eko mengatakan La Nina merupakan fenomena global tentang iklim sehingga memicu peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

Baca Juga: Puncak Arus Balik Diprediksi Mulai Sabtu, Berikut Skema Rekayasa Lalu Lintas dari Polda Metro Jaya

"Kalau kita dengar sampai saat ini, informasi yang kita terima (La Nina, red.) bisa meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen dari normalnya, tetapi tidak sama di setiap daerah. Itu juga nantinya pasti terkait dengan bagaimana kecepatan angin di laut," katanya.

Menurut dia, angin adalah pembangkit utama dari gelombang laut sehingga ketika anginnya kencang, secara otomatis gelombangnya semakin tinggi.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tidak cemas atau panik akan dampak La Nina terhadap gelombang laut, melainkan perlu beradaptasi terhadap lingkungannya.

Setelah kejadian atau fenomena tersebut berakhir, kata dia, masyarakat juga perlu melakukan mitigasi supaya ketika terjadi lagi tidak sampai menimbulkan kerugian besar.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler