Tak Memenuhi Target Investasi pada Kuartal III, Jokowi Tegur Luhut dan Bahlil

2 November 2020, 20:39 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo. /Instagram/@jokowi/

PR BEKASI - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diketahui tidak memenuhi target investasi pada kuartal III-2020 dan terkontraksi hingga minus 6 persen.

Akibatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Teguran itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 November 2020.

Baca Juga: Geruduk Gedung Mahkamah Konstitusi, Buruh Desak Hakim Jaga Integritas Tangani Gugatan UU Cipta Kerja

"Saya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marves agar paling tidak di kuartal III ini bisa minus di bawah 5, tapi ternyata belum bisa," kata Jokowi, Senin, 2 November 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Jokowi pun meminta Luhut dan Bahlil meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal IV, sehingga tidak terlalu negatif pertumbuhannya.

"Jadi investasi kita juga di kuartal III masih minusnya di atas 5. Tapi, nanti kita tunggu hitungan dari BPS (Badan Pusat Statistik). Kurang lebih nanti minus 6," kata Jokowi.

Baca Juga: Bansos Provinsi Jawa Barat Tahap III Telah Disalurkan, Ekonomi Masyarakat Diharapkan Ikut Tergerak

Jokowi menambahkan, saat ini Indonesia mendapat fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS).

Oleh karena itu, dia meminta jajarannya agar dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan ekspor.

"Ini menjadi kesempatan karena kita adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik, melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita," ucap Jokowi.

Baca Juga: Bicara Soal Peran Generasi, Puan Maharani: Keberlangsungan Indonesia Tergantung Kualitas Generasi Z

Jokowi pun berharap agar fasilitas tersebut bisa menarik sebanyak-banyaknya investor AS ke Indonesia.

"Dan syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi karena orang ingin mendirikan industri pabrik perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik." kata Jokowi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler