Sekelompok Ormas Boikot Produk Prancis dengan Cara Memborong di Minimarket Lalu Membakarnya

5 November 2020, 14:16 WIB
Aksi Pembakaran produk Prancis di Menteng, Jakarta Pusat.* /PMJ News

PR BEKASI – Salah satu organisasi masyarakat (Ormas), Gerakan Pemuda Islam (GPI) melakukan aksi membeli produk asal negara Prancis di sebuah minimarket dan kemudian membakarnya.

Aksi pembakaran produk Prancis tersebut terjadi di halaman Komplek Menteng Raya 58, Jakarta Pusat.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, aksi tersebut belangsung aman dan mendapat pengamanan dari pihak kepolisian. 

Baca Juga: Geram Betrand Peto dan Thalia Onsu Dibully Warganet, Ruben Onsu: Anak Saya Salah Apa?

“Situasi saat itu kondusif dan terkendali,” kata Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima, dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 November 2020.

Salah satu perwakilan GPI bernama Diko Nugraha bersama rekan-rekannya kemudian mendatangi minimarket tersebut dan membeli produk-produk negara Prancis seperti air mineral, biskuit, susu, dan lain-lain.

“Diko Nugraha dan kawan-kawan kembali ke halaman Komplek Menteng Raya 58 untuk membakar produk yang sudah dibeli seperti produk air mineral, biskuit, susu dan lain-lain,” ucapnya.

Baca Juga: Dipertemukan Kembali Setelah Putus, Lutfi Agizal Ungkap Isi Hatinya kepada Salshadilla Juwita

Polisi memastikan mereka hanya melakukan hal tersebut (Pembakaran Produk) namun tidak ada tindakan merusak fasilitas umum atau semacamnya.

Aksi pembakaran tersebut merupakan bentuk kekecewaan GPI terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

"Diko Nugraha menyatakan kita telah melakukan aksi gerakan simbolis terhadap produk Prancis yang ada di Indomaret tadi, atas kekecewaan rakyat Indonesia terhadap Presiden Macron," tutur Gozali.

Baca Juga: Sejumlah Massa Dikabarkan Akan Jemput Rizieq Shihab di Bandara, Yusri Yunus Ingatkan Prokes Covid-19

Tak hanya itu, GPI juga memiliki Tri Tuma atau Tiga Tuntutan Umat Islam Indonesia yang disampaikan kepada pemerintah.

Isi Tri Tuma itu yakni boikot seluruh produk dan tutup perusahaan Prancis di Bumi Indonesia, presiden harus segera putuskan hubungan diplomatik dengan negara Prancis, usir Dubes dan seluruh warga Prancis dari NKRI.

Seperti diketahui, pada 2 Oktober 2020 lalu, Emmanuel Macron dalam pidatonya mengatakan Islam merupakan agama yang “sedang mengalami krisis” di seluruh dunia.

Baca Juga: Harga Emas Kamis 5 November 2020 Masih Stabil dan Tak Tergoyahkan di Angka Rp938.000 per Gram

Ucapan itu terlontar setelah berbagai aksi teror oleh para kelompok bersenjata di Prancis yang terjadi diduga akibat penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satir Charlie Hebdo.

“Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini di seluruh dunia, kita tak hanya melihat hal ini di negara kita saja,” kata Emmanuel Macron.

Bahkan, Macron membela bahwa karikatur Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk kebebasan berekspresi warganya.

Baca Juga: Harga Rata-rata Kebutuhan Pokok Jawa Barat Awal Pekan Ini Alami Kenaikan, Berikut Daftarnya

Hal ini membuat umat Muslim di seluruh dunia menunjukan sentimennya atas ujaran Presiden Prancis itu dengan melakukan boikot produk Prancis.

Seperti yang diketahui, penggambaran Nabi Muhammad menyinggung Umat Islam, karena dalam tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Allah dan Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler