Pernah Angkut 87 Pasien Covid-19 Sehari, Simak Kisah Relawan Perempuan Pertama Jadi Sopir Ambulans

10 November 2020, 19:05 WIB
Ika Dewi Maharani, relawan RS Darurat Wisma Atlet. / ANTARA/

PR BEKASI - Sejak ditetapkannya Wisma Atlet sebagai RS Darurat bagi pasien terkonfirmasi Covid-19, relawanpun berdatangan membantu tenaga kesehatan untuk menolong para pasien.

Salah satunya yakni relawan sopir ambulans RS Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Ika Dewi Maharani.

Relawan perempuan ini bercerita pengalamannya yang sempat mengangkut 87 pasien terinfeksi Covid-19 dalam sehari.

Baca Juga: Petani Kopi Asal Papua dapat Bantuan dari Pemerintah Inggris

Hal tersebut ia ungkapkan sebagai tanda bahwa dalam beberapa waktu terjadi lonjakan jumlah pasien terinfeks SARS-CoV-2.

"Tim ambulans kami pernah membawa 87 pasien dalam waktu satu hari ke RSDC. Kalau biasa, minimal enam pasien diangkut sehari," kata Ika Dewi Maharani, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 10 November 2020.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam dalam diskusi daring Satgas Covid-19 terkait Hari Pahlawan 10 November yang dipantau di Jakarta hati ini.

Baca Juga: Kaget Yogyakarta Tidak Masuk 'City Of Intellectual', Megawati: Dulu Saya Makan Nasi Kucing di Sana

Diketahuo, Ika memilki tugas beragam meski kewajiban pokoknya adalah sopir.

Sebagai lulusan akademi keperawatan di Surabaya, Jawa Timur, ia juga menjadi perawat pasien Covid-19 yang diangkutnya melalui ambulans.

Di tengah keterbatasan relawan Covid-19, dia menuturkan bahwa dirinya harus memiliki kemampuan lain sebagai teknisi mobil ambulansnya. Sehingga, ia juga terbiasa memeriksa kelaikan komponen kendaraan.

Baca Juga: Karni Ilyas Umumkan ILC Tidak Tayang Malam Ini, Fadli Zon: Ada Telepon Gaib ya Bang?

Sebagai seorang ibu dengan anak di Ternate, Ika mengatakan kerap menghubungi keluarganya di kampung halaman melalui ponsel.

Ia mengaku rindu, tetapi karena kewajiban dan alasan protokol kesehatan, maka hingga kini belum dapat menemui keluarga secara langsung.

"Saya bertugas satu hari dan satu hari lainnya libur. Waktu off kami telepon keluarga dan anak. Sebelum berdinas tetap berkabar juga untuk memberi tahu kami sehat," katanya.

Baca Juga: Gara-gara Narasi 'Coblos Udel', Keponakan Prabowo Subianto Laporkan Kasu Pelecehan Seksual ke Polisi

Ika mengatakan bahwa ibunya sempat mempertanyakan keputusannya untuk menjadi relawan Covid-19 di Jakarta.

Namun, setelah dijelaskan tentang protokol ketat relawan dan kewajiban menolong perawat tidak boleh pilih-pilih pasien, akhirnya sang ibu mengizinkan.

"Awalnya tidak menyangka, tinggal nunggu wisuda. Saya melihat Jakarta terdampak pandemi. Kalau tidak ke pusatnya, ini akan menyebar, sehingga saya mendaftar jadi relawan. Saya tidak menyangka kami sebagai perawat evakuasi pasien, tapi menjadi driver juga. Itu tantangan bagi saya." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler