Ikrarkan Perjanjian CEPA, Bahlil: Korea Selatan Bisa Jadi Mitra Strategis Indonesia

12 November 2020, 21:33 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. /Antara/Ade Irma Junida

PR BEKASI - Kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) dalam sektor ekonomi terpantau alami peningkatan.

Hingga saat ini, perusahaan asal negeri ginseng tersebut sudah banyak berdiri di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Desa Bojongmangu Masuk Nominasi Posyandu Terbaik Tingkat Jawa Barat 2020

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bisa memfasilitasi investasi Negeri Ginseng di Tanah Air.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Indonesia harus bergerak cepat menuju transformasi ekonomi. Inilah momentum untuk membangun industri-industri yang menciptakan nilai tambah. Dan Korea Selatan menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dalam mewujudkan hal tersebut," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 12 November 2020.

Dalam kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia dan Korsel menyepakati untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan bisnis.

Baca Juga: Rayakan Hari Ayah, AHY Unggah Foto Bersama SBY: Pepo Adalah Ayah Terbaik di Dunia

Hal itu dilakukan karena, kedua negara menyadari bahwa kolaborasi adalah strategi kunci untuk bersama-sama mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil dan Menteri Sung juga berbagi ide tentang perluasan investasi antara kedua negara.

Diketahui, pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada November 2019 lalu.

Baca Juga: Salah Satu Sosok yang Diunggulkan di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Bisa Dibicarakan Sesuai Waktunya

Bahlil mengungkapkan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, upaya percepatan dalam menjaga dan menarik investor justru semakin diperlukan.

Sementara, pemerintah Indonesia juga terus mendorong investasi strategis dan berkualitas masuk ke Indonesia.

Kedua menteri juga membahas perbaikan iklim usaha untuk perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, seperti di industri baja, kimia, mobil, dan tekstil.

Baca Juga: Member JKT48 Alami Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Lakukan Penyelidikan

"Kami menilai Indonesia semakin baik dalam membangun iklim usaha yang menguntungkan kedua belah pihak," kata Sun Yung-mo.

Indonesia dan Korsel telah membuat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada November tahun lalu.

Diketahui bahwa saat ini sedang menunggu tindak lanjut implementasi dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Tanggapi 'Hilangnya' Ade Londok, Pandji Pragiwaksono: Kita Senang Banget Ngetawain Orang Aneh

Sepanjang periode Januari hingha September 2020 lalu, BKPM mencatat realisasi investasi asal Korsel berada pada peringkat ke tujuh dengan total investasi sebesar 683 juta dolar AS.

Sebanyak 70 persen realisasi investasi Korsel tersebut terpusat di Pulau Jawa, dengan sektor investasi yang mendominasi antara lain listrik, gas, air, industri kimia dan farmasi, industri tekstil, industri alas kaki, dan industri makanan.

Sementara, saat ini ada sekitar dua ribu perusahaan Korsel dari berbagai sektor yang telah berinvestasi dan beroperasi di Indonesia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler