Ungkap Lagi Memori Matikan Mic Saat Sidang UU Cipta Kerja, Puan Maharani: Tidak Disengaja Kok

13 November 2020, 17:30 WIB
Tangkapan layar saat Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan terkait insiden mematikan Mic saat Pengesahan UU Cipta Kerja. /Youtube/Boy William

PR BEKASI - Ketua DPR RI, Puan Maharani pernah menjadi sorotan publik karena insiden mematikan mic kepada anggota dewan lain ketika ingin berbicara memberikan tanggapan dalam sidang terkait UU Ciptaker.

Terhadap insiden tersebut, Puan Maharani menjelaskan bahwa hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa jalannya sidang berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam sebuah video yang diunggah pada Kamis, 12 November lalu, di kanal Youtube milik Boy William, Puan mengajak Boy menjelajahi beberapa tempat di gedung DPR.

Baca Juga: Allah SWT Akan Murka, Ternyata Ini Azab bagi Pemimpin yang Suka Bohongi Rakyatnya

Salah satu ruangan yang dikunjungi oleh mereka adalah ruang yang sempat menjadi tempat disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi UU pada 5 Oktober 2020 lalu.

Dalam kesempatan itu, Puan Maharani menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Boy William terkait insiden mematikan mic yang sempat heboh.

"Bu Ketua DPR aku punya pertanyaan, itu kenapa kemarin kasus mic tiba-tiba bisa mati?" kata Boy.

Terhadap hal itu, Puan Maharani menjelaskan bahwa DPR memiliki aturan dan semua anggota memiliki hak untuk berbicara.

Baca Juga: Ustaz Maheer Marah dan Sebut Nikmir 'Lonte Oplosan' hingga Ancam Kepung Rumahhya Jika Tak Minta Maaf

Ia menjelaskan bahwa dalam sidang terdapat lima orang berada di meja paling depan dan atas yang memimpin jalannya persidangan agar berjalan lancar dan baik juga benar.

Terkait hal mematikan mic, ia mengungkapkan bahwa jika seseorang telah diberi kesempatan untuk berbicara, seharusnya tidak mengulang berbicara.

"Jadi kalau satu orang sudah diberikan kesempatan bicara, harusnya tidak mengulang lagi berbicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara," kata Puan.

Selain itu, dijelaskannya bahwa secara teknis atau sistem berbicara, jika bagian floor (tempat bagian anggota) sedang berbicara, maka bagian atas (bagian para pimpinan) secara otomatis tidak bisa berbicara.

Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Pengamat: Penganugerahan Kota Intelektual Ini Bernuansa Politis

"Ya, karena anggota tersebut terus berbicara, akhirnya ketua sidang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara akibat mikrofon mati," kata Puan mencontohkan.

Kemudian Puan Maharani  menjelaskan bahwa secara teknis, yang bisa mengatur untuk mematikan atau menghentikan seseorang bicara atau tidak yaitu hanya pada pimpinan di bagian atas atau meja depan, tepatnya di tengah.

Puan mengungkapkan, jika dirinya tidak berada di posisi sebagai pemimpin bicara, melainkan berada di sebelahnya.

Karena itu ketika ada anggota yang terus ingin berbicara, secara otomatis pimpinan sidang kesulitan bicara.

Baca Juga: Bakar Hutan Papua Seluas Seoul, Bintang Emon: Tamunya Sangat Dikasih Kebebasan oleh 'Pejabat RT'

Sehingga diakui Puan bahwa dirinya diminta untuk membantu mematikan mic tersebut untuk memastikan jalannya persidangan yang lancar.

"Bukan disengaja, tapi untuk menjaga jalannya persidangan supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Karena kan waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk berbicara tapi ingin berbicara lagi, ingin berbicara lagi," kata Puan menjelaskan.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler