Tanggapi Polemik Masyarakat Saat Ini, Fachrul Razi: Tak Boleh Ada Kelompok yang Merasa Paling Hebat

18 November 2020, 06:30 WIB
Menteri Agama, Fachrul Razi memberikan pesan terkait polemik kesatuan bangsa akhir-akhir ini. /PMJ News

PR BEKASI - Akhir-akhir ini, kerumunan massa yang ditimbulkan oleh para pendukung Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memang sangat menarik perhatian publik.

Pro dan kontra pun terus bergulir dari berbagai kalangan. Satu hal yang menjadi sorotan publik adalah terkait adanya pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Seperti yang diketahui, semenjak kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi, tak sedikit pihak yang menilai bahwa Habib Rizieq telah banyak melanggar aturan yang ada dalam kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Transisi.

Baca Juga: Sakit Hati Berujung Operasi Plastik, Transformasi Gadis Asal Vietnam Ini Bikin Kaget Warganet

Fenomena yang terjadi usai kepulangan Habib Rizieq itu pun turut menarik perhatian Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi.

Meski tak menyebut nama dan kelompok yang dimaksud, tapi kuat dugaan bahwa pernyataannya itu memang merujuk pada kegiatan yang melibatkan Habib Rizieq akhir-akhir ini.

Dalam pernyataannya, Fachrul Razi menegaskan, tidak boleh ada kelompok yang merasa hebat di Indonesia. Apalagi, untuk unjuk kekuatan dengan tidak menghormati aturan yang ada.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang berbhineka. Keberagaman itu pun layak untuk disyukuri dengan saling menghargai perbedaan dan keragaman, bukan saling cela, apalagi unjuk kekuatan.

Baca Juga: Teguh Patuhi Aturan Tutup Monas bagi Akivitas Publik, Pengelola Tolak Permintaan Izin Reuni 212

“Mari bersyukur atas kebhinekaan kita, dan merawatnya dengan penuh kebahagiaan dan sukacita,” kata Fachrul Razi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Rabu, 18 November 2020.

“Indonesia milik kita, tidak boleh ada kelompok orang yang merasa hebat lalu unjuk kekuatan dengan tidak menghormati aturan yang ada. Itu bukan gaya masyarakat Indonesia dan bisa merusak sendi kehidupan berbangsa,” sambungnya.

Fachrul Razi mengatakan, semua agama di Indonesia tidak mengajarkan gaya-gaya yang arogan dan unjuk kekuatan. Semua agama mengajarkan kesantunan dan akhlak terpuji.

“Mari tunjukkan akhlak mulia yang diajarkan setiap agama,” ujar Fachrul Razi.

Baca Juga: Teguh Patuhi Aturan Tutup Monas bagi Akivitas Publik, Pengelola Tolak Permintaan Izin Reuni 212

Fachrul Razi menjelaskan bahwa menjadi pemimpin adalah amanah dan tidak seharusnya melakukan tindakan provokatif.

“Ajak umat untuk bersama, bergandengan tangan menjaga NKRI dan kebhinekaan Indonesia,” ucap Fachrul Razi.

Dia menuturkan, seberapa pun besar jumlah anggota organisasi di negeri ini, tidak lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia.

“Jumlah yang ada bukan untuk unjuk kekuatan, tapi untuk dioptimalkan dalam meneguhkan cinta kedamaian dan ketenangan dalam negara NKRI,” kata Fachrul Razi.

Baca Juga: Gaji di Bawah Rp5 Juta Non-PNS Akan Dapat Bantuan, Yuk! Simak Persyaratannya di Sini

Oleh karena itu, Fachrul Razi mengimbau agar jangan sampai ada pihak-pihak yang mengatakan hal-hal yang memicu sentimen publik, terutama masalah keagamaan.

“Jangan teriakkan hal-hal yang memicu sentimen keagamaan dan pemahaman agama. Mari kedepankan keteladanan untuk tegaskan persatuan,” ujar Fachrul Razi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler