Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurrahman, dalam sebuah kegiatan di Monas, mengaku bahwa ia yang memberi titah untuk mencopot baliho Habib Rizieq.
Salah satu alasannya, kata dia, karena baliho tersebut ketika dicopot, kerap dipasang kembali.
Baca Juga: Tolak Ajakan Menikah dari Pria Beda Agama, Wanita di India Dibakar hingga Tewas
Hal itu menjadi alasan Satpol PP yang seharusnya mencopot baliho itu, pada akhirnya berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk memastikan baliho tidak 'ngeyel' terpampang kembali.
Selain itu, ucapan Dudung lainnya yang juga menyorot perhatian masyarakat terhadap Pangdam Jaya ini adalah ucapannya yang tidak segan membubarkan kelompok FPI.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," ucap Dudung Abdurachman.
Baca Juga: Ikut Klarifikasi Soal Pelanggaran Habib Rizieq, Ahmad Riza Patria Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
Menyinggung tindakan itu, Fadli Zon juga sempat mengatakan bahwa pencopotan baliho Habib Rizieq telah keluar dari tupoksi TNI.
"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI," kata Fadli Zon.
Untuk diketahui, karangan bunga yang berjejer di depan markas Kodam ini dibubuhkan tulisan yang intinya mendukung Kodam Jaya.