Nekat Gelar Reuni 212 Jika Pilkada Ramai, FPI: Satu Baliho Lu Turunin, Seribu Bendera Gua Kibarin

- 26 November 2020, 11:00 WIB
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/

"Semua sepakat bahwa nyawa manusia itu harus kita utamakan nomor satu, dan itu satgas nasional sudah mengatakan itu nyawa nomor satu," tuturnya.

Oleh karena itu, ucap Slamet, menjaga nyawa anak bangsa adalah prioritas dan hukum harus berlaku sama.

"Gak boleh ada satu sisi dianggap membahayakan nyawa manusia, kemudian dikriminalisasi sampai beritanya berhari-hari, seperti acara Maulid FPI kita kemarin," ucapnya.

Baca Juga: Luhut Ditunjuk Jadi Pengganti Menteri KKP Sementara, Warganet: Kemampuan yang Tiada Tara

"Yang ini gak boleh alasannya membahayakan nyawa manusia dan sebagainya tapi di sisi lain, di tempat lain, kok kerumunan dibiarkan, contohnya diproses Pilkada," ucap Slamet.

Padahal, tutur Slamet, nyawa manusia kan sama-sama nomor satu katanya, tapi kenapa perlakuan hukumnya dibedakan.

"Ketidakadilan ini udah kita gak terima, makannya saya bilang kita tunda dulu sampai proses Pilkada, kalau proses Pilkada ternyata kerumunan di mana-mana, dibiarkan gak ada tindakan apa-apa, yaudah kita reuni aja," tuturnya.

Baca Juga: Akan Mengundurkan Diri, Jowoki Tunjuk Luhut Pandjitan Gantikan Edhy Jadi Menteri KKP

Ahli hukum tata negara Refly Harun pun bingung dengan logika berpikir Slamet seperti itu dan mengatakan, "Ini logikanya gini dong, kalo di sana dibiarkan yaudah kita minta juga pembiaran."

Namun Slamet menyangkal, karena tujuannya itu semata-mata hanya untuk menuntut keadilan.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x