MUI Anggap Aneh Jika Kapolri Dijabat Non Muslim, Begini Komentar Refly Harun

- 27 November 2020, 08:33 WIB
Waketum MUI Muhyiddin Junaidi anggap aneh jika jabatan Kapolri dipegang oleh seorang non Muslim.
Waketum MUI Muhyiddin Junaidi anggap aneh jika jabatan Kapolri dipegang oleh seorang non Muslim. /Kolase dari Instagram @polrestebo dan dok. LPPOM MUI Banten

"Sederhana saja apakah Jokowi mau mendengarkan aspirasi dari MUI, atau dia lebih memperhatikan pendapat-pendapat anggota DPR dan lain sebagainya, itu tergantung Jokowi dengan mempertimbangkan baik dan buruknya," ucapnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Jalani Perawatan di RS Ummi Bogor, Bima Arya Minta Adakan Swab Test Ulang

Namun jika disuruh memilih, Refly menyebut Kapolri itu harus memiliki kapabilitas, integritas, dan netral terhadap politik.

"Tiga hal itu menurut saya sebuah keharusan sebagai sebuah ukuran bagi pejabat publik lainnya juga," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat, 27 November 2020.

"Jadi jangan angkat Kapolri yang berpihak misalnya, dalam Pemilu berpihak atau yang kapasitas dan integritasnya gak jelas," katanya.

Baca Juga: PA 212 Minta PDIP Dibubarkan karena Megawati, Refly Harun: Wacana Boleh tapi Realistis Sedikit

Termasuk ucap Refly, aspek keagamaan juga harus dipertimbangkan di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

"Termasuk aspek keagamaan, kalau dia seorang non Muslim memang nanti akan terkendala kalau ada acara-acara yang mengharuskan seorang Kapolri ikut dalam ibadah misalnya, katakanlah acara-acara kemasyarakatan yang terkait dengan acara-acara keagamaan penduduk mayoritas," ucapnya.

Refly mengakui memang kabar tersebut sudah beredar bahkan melalui Whatsapp grupnya (WAG) mengenai jenderal-jenderal polisi yang non Muslim.

Baca Juga: Sentil Habib Rizieq, Henry Yoso: Kita Nyaris Sesat Dewakan Orang yang Ngaku Habib

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x