Andie Arief Minta KPK ke Kota Medan, Refly: Banyak Pejabat yang Bolak-balik untuk Sambangi Bobby

- 29 November 2020, 20:34 WIB
Refly Harun.
Refly Harun. /Instagram/@reflyharun

 

PR BEKASI - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kota Medan, setelah tertangkapnya Edhy Prabowo atas kasus dugaan korupsi perizinan ekspor benih lobster.

Andi Arief meminta KPK untuk mengikuti gerak para pejabat negara termasuk para menteri dari Jakarta yang mengunjungi calon Wali Kota Medan yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Menanggapi hal tersebut, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun membenarkan bahwa saat ini banyak isu yang berkembang terkait banyaknya pejabat yang berkunjung menemui Bobby Nasution.

Baca Juga: Ramal Perang Dunia Ketiga, Denny Darko Singgung Senjata Biologis dan Laut China Selatan, Ada Apa?

"Ya memang isu yang berkembang banyak pejabat yang ke Medan bolak-balik untuk menyambangi, mendatangi Bobby Nasution," kata Refly Harun, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Uncut, Minggu, 29 November 2020.

Menurutnya, banyaknya para pejabat yang mengunjungi Bobby Nasution, karena mungkin para pejabat tersebut ingin menunjukkan kesetiaannya kepada Jokowi.

"Ya mungkin ingin menunjukkan kesetiaan kepada Presiden Jokowi bahwa mereka peduli dengan menantunya," ujar Refly Harun.

Baca Juga: Dituding Jadi Dalang Terbunuhnya Ilmuwan Bom Nuklir Iran, Israel Perketat Keamanan Kedubesnya

Refly Harun juga menjelaskan bahwa Pilkada Medan merupakan pertarungan hidup dan mati Bobby Nasution.

"Karena kita paham, Bobby Nasution ini pertarungan hidup mati. Kalau di Solo, gampang mungkin bagi Gibran Rakabuming Raka untuk memenangkan pertarungan, tapi tidak di Sumatra Utara," kata Refly Harun.

Menurutnya, karena pencalonan Bobby Nasution sebagai calon Wali Kota Medan merupakan pertarungan simbolik, maka mungkin pihak Istana sudah menunjuk siapa-siapa saja yang menjadi koordinator lapangannya.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Intervensi terhadap Rizieq, MER-C Minta Wali Kota Bogor Belajar Etika Kedokteran

"Terkait Pilkada ini memang banyak orang-orang yang berkepentingan, tidak saja karena calonnya menantu presiden, tapi juga karena Pilkada itu sendiri," kata Refly Harun.

Oleh karena itu, menurutnya, banyak orang-orang Istana, di luar Istana, pengusaha, dan lain sebagainya, yang berkepentingan dengan hasil Pilkada. Mungkin dengan alasan politik, ekonomi, atau percukongan.

"Jadi tidak heran kalau ada special attention terhadap Bobby Nasution, yang penting Pilkada jujur dan adil. Nah itu yang paling penting, bisa gak Pilkada dijamin jujur dan adil. Tidak ada silent of reason untuk memenangkan calon tertentu, termasuk Bobby Nasution," tutur Refly Harun.

Baca Juga: Buntut Nyanyian 'Hancurkan Risma Sekarang Juga', Balai Kota Surabaya Dibanjiri Karangan Bunga

Dia mengatakan, kalau pemerintah bisa menciptakan Pilkada yang jujur dan adil, itu baru hebat. Namun, apabila Pilkada tidak jujur dan adil, apalagi pemenangnya dengan silent of reason, maka tidak ada gunanya.

"Demokrasi kita akan menjadi demokrasi yang basa basi saja, karena kemenangan tidak ditentukan suara rakyat tapi dari pola-pola kecurangan untuk memenangkan satu atau pasangan calon lainnya," kata Refly Harun.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah