Dukung Program Revolusi Akhlak Habib Rizieq, Buya Yahya: Sebetulnya Ini Dirindukan Semua Makhluk

- 3 Desember 2020, 20:57 WIB
Pendiri Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif yang akrab disapa Buya Yahya.
Pendiri Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif yang akrab disapa Buya Yahya. /Youtube Al-Bahjah TV

PR BEKASI - Pendiri Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan dukungan dan harapannya terhadap revolusi akhlak yang menjadi tema besar dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Hal itu diungkapkannya ketika menjadi tokoh pembicara dalam acara dialog nasional 100 ulama dan tokoh dalam acara reuni 212, yang digelar secara virtual dengan tema Revolusi Akhlak pada tanggal 2 Desember 2020.

Dalam pesannya, Buya Yahya berpesan untuk perlunya menghadirkan niat lurus dalam melakukan segala kegiatan yang baik karena Allah. 

Baca Juga: FPI Hadang Polisi yang Kirimkan Surat Panggilan HRS, Lemhamnas: Polri Tak Boleh Kalah Hadapi Ormas

Sebab menurutnya, mengutip pesan Nabi Muhammad SAW, bahwa orang yang pertama kali dimasukkan ke dalam api neraka adalah orang-orang yang seolah berjihad di jalan Allah, namun hatinya tidak karena Allah.

"Jangan sampai apa yang kita lakukan dari dakwah kita, semuanya ternyata sia-sia, ini yang pertama dan utama," tutur Buya Yahya.

Kemudian ia menyampaikan pentingnya prasangka baik terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain, organisasi, atau agama lainnya yang memiliki tujuan kebaikan, terlebih jika dilakukan dengan sukarela. 

"Karena kebaikan itu kalau dihadirkan akan bermanfaat untuk siapa pun, bukan sekadar untuk kaum muslimin. Siapa pun yang berada di bumi ini, di negeri ini akan merasakan kebaikan tersebut," tutur Buya Yahya.

Baca Juga: 4 Cara Jaga Keutuhan NKRI, Musni Umar: Para Elite Bangsa Harus Bersatu Lawan Separatisme Papua

"Maka membiasakan kita untuk bisa berprasangka baik atau tidak berprasangka buruk kepada orang yang ingin melakukan kebaikan adalah hal yang terpenting dalam hidup kita ini," sambungnya.

Menurutnya, revolusi akhak merupakan hal yang baik, sebab dengan akhlak yang baik, maka tidak akan ada penipuan, penindasan bagi siapa pun termasuk kepada orang yang di luar Islam.

Karena itu, revolusi dalam akhlak ini merupakan suatu hal yang dirindukan oleh setiap makhluk, dari suku hingga agama apa pun.

"Sebetulnya ini dirindukan oleh semua makhluk, manusia suku apa pun, bangsa apa pun, agama apa pun. Karena yang namanya akhlak ini kesepakatan, semua orang merindukan kebaikan di dalam berinteraksi dengan sesama," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube LDTV, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga: Ustaz Maheer Ditangkap Polisi, Habib Husin: Inilah Hukuman Jika Tak Hati-Hati di Media Sosial

Selain itu, Buya Yahya dalam pesannya juga meminta agar dapat terus meningkatkan akhlak masing-masing. Dengan begitu, revolusi akhlak ini dapat menjangkau orang yang lebih luas dalam kebaikan.

"Jadi yang akan kita tarik, bukan orang yang bersama kita. Kita ingin menarik orang yang belum bersama kita, yang segan dengan perjuangan ini bukan sekadar kawan, akan tetapi lawan juga segan, sehingga ada kekaguman, sehingga mudah untuk mengikuti kita, program kemuliaan ini," tuturnya.

Sebab menurutnya, dalam melakukan kebaikan tentu memungkinkan adanya orang yang tidak suka dan menjadi lawan. Oleh karena itu, Buya Yahya, dalam pesannya mengatakan pentingnya membalas cacian atau celaan lawan, justru melalui akhlak yang baik.

"Jika ada reaksi yang tidak berakhlak, gimana kita menyikapi mereka dengan akhlak sehingga dia yang tidak berakhlak merasa malu, sehingga esok hari jadi berakhlak," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Geledah Rumah Dinas Edhy Prabowo, KPK Temukan Uang Rp4 Miliar

Kemudian ia juga meminta untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas revolusi akhlak ini, agar semangat yang timbul tidak keluar dari batasan-batasan yang ada.

Dalam pesannya, ia juga meminta agar siapa pun untuk terus memperbaiki diri sehingga diharapkan, orang yang awalnya memiliki prasangka buruk, dapat berubah menjadi berprasangka baik dan menjadi kawan.

"Kita tidak boleh menjadikan lawan selamanya menjadi lawan, akan tetapi bagaimana lawan kita menjadi tertarik dengan kita, sehingga kita di dalam berjuang lebih mudah," tuturnya.

Selain itu dalam pesannya, Buya Yahya berpesan untuk terus menjalin hubungan dengan organisasi apa pun dan jangan menanam kebencian terhadap ormas lain, hanya karena segelintir oknum. Sebaliknya yang terpenting menurutnya adalah fokus kepada tujuan yang baik.

Baca Juga: Benny Wenda Minta Bantuan Australia untuk Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Polri Beri Peringatan

Terhadap program ini, Buya Yahya berharap agar dapat berjalan dengan sukses dan berhasil. Selain itu, ia juga berharap agar hal ini dapat didengar oleh pemerintah, baik Presiden, para menteri, dan lainnya dapat bergabung dalam program revolusi akhlak.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x