Ingatkan Rekor Fantastis Kasus Covid-19 Hari Ini, Ainun Najib: Kita Akan Hadapi 3 Ujian Beruntun

- 3 Desember 2020, 21:55 WIB
Ainun Najib yang beberkan Indonesia akan menghadapi 3 ujian besar yang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 secara drastis.
Ainun Najib yang beberkan Indonesia akan menghadapi 3 ujian besar yang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 secara drastis. /YouTube Najwa Shihab

PR BEKASI - Indonesia kembali mencatatkan rekor fantastis kasus harian Covid-19, Inisiator Gerakan Kawal Covid-19 Ainun Najib menyebut Indonesia akan menghadapi beberapa ujian berat dalam waktu dekat.

Diketahui, terhitung per Kamis, 3 November 2020, Indonesia kembali mencatatkan rekor kasus baru 8.369 kasus harian Covid-19.

Sementara itu, menurut juru bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Wiku Adisasmito, rekor kasus baru ini disebabkan karena sistem pencatatan atau pelaporan kasus yang masih belum optimal. 

Baca Juga: Akan Tangkap Benny Wenda, Mahfud MD: Gak Usah Panik, Dia Itu Hanya Narapidana Indonesia yang Kabur

Contohnya Papua, ia menyebut 1.755 kasus baru di provinsi itu merupakan akumulasi tambahan kasus positif sejak tanggal 19 November hingga hari ini.

"Ada beberapa provinsi yang memiliki perbedaan data dengan pusat, seperti Jateng, Jabar, dan Papua. Berdasarkan data dari kemenkes, pada hari ini terdapat penambahan kasus yang sangat signifikan, yaitu 8.369 kasus," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di Sekretariat Presiden.

Ainun Najib menilai kondisi Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan, ia juga mengingatkan bahwa Pilkada minggu depan merupakan salah satu ujian besar yang harus Indonesia hadapi.

"Saya mau mengingatkan dahulu, bahwa Pilkada itu satu dari tiga ujian besar yang akan bangsa Indonesia hadapi beruntun," tuturnya yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga: FPI Hadang Polisi yang Kirimkan Surat Panggilan HRS, Lemhamnas: Polri Tak Boleh Kalah Hadapi Ormas

Ainun Najib juga bersyukur bahwa cuti bersama di akhir tahun telah dihapuskan, karena perpanjangan libur akan menjadi potensi penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air yang saat ini masih belum terlihat menurun.

"Pilkada itu kan minggu depan, setelah itu yang kedua kita akan dihadapkan dengan libur akhir tahun yang alhamdulillah sudah dihapus cuti bersama yang tambahannya itu, tapi masih banyak yang akan berwisata untuk menghabiskan cutinya, belum lagi kumpul-kumpul perayaan tahun baru," ucapnya.

Lalu Ainun Najib mengungkapkan ujian terakhir, yaitu diberi izinnya sekolah untuk melakukan belajar tatap muka di awal tahun depan.

"Terus disambung lagi beruntun, awal Januari anak-anak sekolah akan mulai tahun ajaran baru dan dipersilakan untuk tatap muka sekarang, sudah diumumkan oleh beberapa Menteri termasuk Menteri Pendidikan," tuturnya.

Baca Juga: FPI Hadang Polisi yang Kirimkan Surat Panggilan HRS, Lemhamnas: Polri Tak Boleh Kalah Hadapi Ormas

Menurutnya, Indonesia seharusnya belajar dari negara tetangga yaitu Malaysia yang saat ini kasus Covid-19  kembali melonjak.

"Nah ini mengkhawatirkan sekali, kalau kita belajar dari negara lain, Malaysia itu sudah pernah meredam kasus sampai hampir habis, terus tiba-tiba melejit lagi, ada gelombang kedua karena apa? karena Pilkada di Sabah," ucapnya.

Padahal tutur Ainun Najib, Sabah terletak di Utara Kalimantan dan bukan di semenanjung Malaysia.

"Itu bukan Malaysia yang semenanjung loh, tapi tetap ngefek dan itu bikin seluruh Malaysia melonjak kasusnya, itu Pilkadanya Malaysia, tidakkah kita belajar dari situ," ungkapnya.

Baca Juga: 4 Cara Jaga Keutuhan NKRI, Musni Umar: Para Elite Bangsa Harus Bersatu Lawan Separatisme Papua

Selain itu, untuk masalah sekolah tatap muka, Ainun Najib meminta pemerintahan Indonesia belajar dari Inggris (UK).

"Lalu kemudian sekolah dibuka, sekolah dibuka kita bisa belajar dari UK, UK itu lockdown kecuali sekolah, sekolah masih masuk, dan kita lihat sekarang data dari UK itu, dari kalangan-kalangan usia, itu yang usia muda ke atas itu menurun kasusnya, tapi yang usia anak-anak di bawah 17 tahun itu naik itu, ini karena di sekolah," ucapnya.

Bahkan Ainun Najib mengaku salah satu teman tim Kawal Covid-19-nya yang saat ini ada di Inggris terpapar Covid-19 karena putrinya yang dipaksa untuk mengikuti belajar tatap muka di sekolah.

"Bahkan salah satu tim inti Kawal Covid-19 kami yang sekarang di UK, itu harus isolasi mandiri karena putrinya positif tertular dari sekolah dan sekolahnya sendiri penularannya menyebar sehingga harus ditutup, semuanya harus dirumahkan sekarang," tutup Ainun Najib.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah