Network
PR BEKASI - 4 Desember rutin diperingati oleh seluruh mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang diinstruksikan untuk memperingati milad (ulang tahun) dengan kegiatan doa bersama, menyantuni anak yatim, dan berziarah ke makam pejuang.
Hal itu berdasarkan instruksi dari Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat Muzakir Manaf atau Mualem yang bertepatan dengan tanggal berdirinya pergerakan GAM pada 4 Desember 1976 silam.
"Mualem menginstruksikan kepada jajaran KPA seluruh Aceh peringatan 4 Desember dengan santunan anak yatim, zikir, doa bersama, dan ziarah ke makam para syuhada yang telah syahid, itu instruksi Mualem," tutur Juru Bicara KPA Azhari Zagee seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Baca Juga: Serang Balik Refly Harun, Ferdinand Hutahaean: Jangan Jadi Opinion Maker, Malu Sama Tiang Listrik
Disebutkan bahwa tujuan peringatan ini untuk mengingatkan kembali sejarah yang pernah terjadi di Aceh, terlebih tanggal ini merupakan sejarah masa lalu yang memiliki peristiwa yang sulit dilupakan.
"4 Desember suatu sejarah yang terjadi di Aceh dan wajib, tidak bisa dilupakan. Wajib dikenang dan 4 Desember ini kita peringati seperti biasa, doa, zikir, dan ziarah," tuturnya.
Kemudian terkait isu pengibaran bendera bulan bintang menjelang peringatan 4 Desember, seperti dikatakan oleh Azhari, menurutnya dari pihak KPA sendiri tidak memerintahkan atau pun menganjurkan dan juga tidak melarang pengibaran tersebut.
Sebab ia mengatakan bahwa bendera tersebut kini sudah resmi menjadi bendera Aceh yang tercantum dalam Qanun atau peraturan perundang-undangan sejenis peraturan daerah yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat di Provinsi Aceh.
Baca Juga: Kesaksian Mengejutkan Eks Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat, Kami Dipaksa Makan Daging Babi
