"Gak begitu pak Adrianus ya, asumsinya tidak begitu pak, asumsinya nih bergerak terus, gatau data anda itu anda dapat kapan, karena tadi kita sampaikan kita pastikan betul," ucapnya.
"Gak begitu pak Adrianus ya, asumsinya tidak begitu pak, asumsinya nih bergerak terus, gatau data anda itu anda dapat kapan, karena tadi kita sampaikan kita pastikan betul," ucapnya.
Baca Juga: Covid-19 Tembus Rekor Baru, Puan 'Lagi-lagi' Minta Pemerintah Evaluasi Penanganan Pandemi
Ganjar Pranowo yakin data yang dimilikinya lebih valid bahkan ia juga menawarkan data-data yang dimilikinya karena dirinya selalu memperbarui data tersebut setiap harinya.
"Maksud saya, kalau memang umpamanya pak Adrianus membutuhkan, kita bisa kasih data terus menerus agar jangan sampai kita nanti membangun asumsi, kalau asumsi nanti dibangun ini pesimis semuanya, padahal saya optimis kok," katanya.
Perlu diketahui, dari data yang Ombudsman RI kumpulkan, setelah para anggotanya berhasil mengunjungi beberapa daerah di Indonesia yang mengadakan Pilkada.
Baca Juga: Kabar Gembira! Pembalap Indonesia Segera Kembali ke Moto2, Tapi Masih Ada Satu Hambatan
"Terkait dengan protokol kesehatan (prokes) itu masih bermasalah, baru sekitar sepertiga yang digelontorkan yang sudah mulai mendorong logistik tersebut ke KPU-KPU di tempat diselenggarakannya Pilkada," ujar Adrianus.
"Maka rata-rata baru menerima sekitar 30 persen dari barang-barang yang seharusnya diterima, dan untuk beberapa item sebagai contoh misalnya, thermal gun, demikian juga untuk baju hazmat, itu rendah sekali penerimaannya," tutur Adrianus.***
Editor: Puji Fauziah