Bongkar Rekam Jejak FPI vs Polri, Guntur Romli: Polri Selalu Terbukti Benar, FPI Terbukti Berbohong

- 8 Desember 2020, 22:09 WIB
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli /Instagram/@gunromli

 

 

PR BEKASI - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyangkal pernyataan Polda Metro Jaya yang menyebut insiden baku tembak terjadi lantaran laskar FPI lebih dulu menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Munarman mengatakan bahwa laskar FPI tak pernah dibekali senjata tajam maupun senjata api, dan mereka terbiasa membela diri dengan tangan kosong.

Menanggapi hal tersebut, Ativis Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli mengatakan bahwa pernyataan polisi selalu terbukti benar, sedangkan pernyataan FPI selalu terbukti berbohong. 

Baca Juga: Gerak Cepat, KPK Geledah Gedung Kemensos dan Dua Rumah Terduga Korupsi Dana Bansos Covid-19

Apalagi menurutnya, Habib Rizieq Shihab dan Munarman pernah masuk penjara.

"Rekam jejak Polisi Vs FPI puluhan tahun, tuntutan polisi selalu terbukti benar di pengadilan, sebaliknya FPI terbukti berbohong, karenanya Rizieq pernah 2x masuk penjara, Munarman juga pernah masuk penjara," kata Guntur Romli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @guntomli, Selasa, 8 Desember 2020.

Oleh karena itu, Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyarankan untuk melihat rekam jejak antara polisi dan FPI, guna mengetahui kebenaran pernyataan keduanya.

Baca Juga: Salah Minum Obat, 24 Balita Ini Malah Berubah Jadi 'Manusia Serigala'

Tak hanya itu, Guntur Romli juga menyinggung kasus Monas 2008. Menurutnya, dalam kasus tersebut Munarman kerap memutarbalikkan fakta.

"Untuk menguji kebenaran omongan Polisi dan FPI, lihat rekam jejak saja. Kebohongan Munarman saat ini persis kasus Monas 2008, memutarbalikkan fakta. Dia sempat DPO beberapa hari. Toh dia akhirnya masuk penjara juga," kata Guntur Romli.

Diketahui, hingga kini belum diketahui secara pasti pernyataan pihak mana yang bisa dipercaya terkait kasus penembakan laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Baca Juga: Canggih! Iran Tuduh Israel Bunuh Fakhrizadeh dengan Senapan Jarak Jauh yang Dikendalikan Satelit

Meski demikian, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah membentuk Tim Pemantauan dan Penyelidikan untuk mendalami informasi yang beredar di publik dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak yang terkait langsung dengan insiden penembakan tersebut.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa telah diperoleh beberapa keterangan secara langsung dari pihak FPI dan sedang dilakukan pendalaman.

Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, Choirul Anam juga berharap agar semua pihak mau bekerja sama dan terbuka, termasuk pihak kepolisian.

Baca Juga: Strategi Intelijen untuk Buntuti Habib Rizieq Ketahuan, Mantan Petinggi BIN Bocorkan Analisisnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, polisi mempersilakan Komnas HAM yang membentuk tim investigasi guna mendalami kasus tewasnya enam laskar FPI.

Dia juga menegaskan bahwa Polri akan membantu memberikan informasi dan data yang diperlukan Komnas HAM dalam mengungkap kasus tersebut.

Apalagi menurutnya, selama ini Polri telah bersikap transparan dalam berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk mengungkap sejumlah kasus.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x