Ketum Jokowi Mania Sebut Bansos yang Dikorupsi Juliari Tak Layak Dimakan oleh Manusia, Mengapa?

- 9 Desember 2020, 16:59 WIB
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer bersama Presiden Joko Widodo.
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer bersama Presiden Joko Widodo. /Twitter @Immanuelebenez3

 

PR BEKASI - Ketua Umum Relawan Joko Widodo (Jokowi) Mania Immanuel Ebenezer menyayangkan sikap KPK karena tidak menghukum mati Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.

Immanuel mengaku selain Presiden Jokowi, dirinya juga telah memberi peringatan peringatan kepada Mensos Juliari di berbagai media sosial.

"Artinya kita lihat bahwa dalam kondisi seperti ini sebetulnya bukan presiden saja yang sudah mengingatkan, saya pun sebagai pendukung presiden yang menjadi mata dan telinga presiden di luar pemerintahannya, kita juga sudah mengingatkan," ucapnya.

Baca Juga: Klaim Alien dan AS Buat Perjanjian Rahasia, Israel: Minta Tak Diumumkan ke Manusia karena Belum Siap

"Terakhir sebelum OTT, dua bulan sebelum penangkapan ini sudah saya ingatkan juga beberapa kali di media," kata Immanuel.

Sehari sebelum penangkapan Juliari, Immanuel telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Hartono Laras untuk mengingatkan Mensos.

"Terakhir, sebelum penangkapan itu sudah saya ingatkan juga, bahkan Sekjen Kemensos itu pak Hartono itu ketemu saya di Kemensos untuk mengingatkan menteri," tuturnya.

Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Firli: Sudah Waktunya Kita Melawan Korupsi sebagai Musuh Bersama

Walaupun dirinya berkali-kali diingatkan oleh berbagai pihak soal konsekuensi dari pernyataannya tersebut, Immanuel mengaku siap menanggung resikonya.

"Saya bilang saya siap, saya tidak akan pernah takut dan tidak akan pernah menarik pernyataan saya sedikit pun," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube ILC, Kamis, 9 Desember 2020.

Immanuel menegaskan, bansos yang telah dikorupsi Juliari tersebut seharusnya tidak layak untuk dimakan oleh manusia.

Baca Juga: Siap-siap! BSU untuk Guru Madrasah dan PAI akan Segera Cair di Bank Penyalur

"Bahkan lebih dari itu, sarden itu tidak layak untuk dimakan, bahkan berasnya pun tidak layak untuk dimakan, sardennya hanya layak dimakan untuk kucing, jadi bukan bansos untuk manusia, bansos untuk kucing," tuturnya.

"Masih ada aja menteri-menteri yang berani mencoba melakukan hal semacam ini, ini kekejian menurut saya," kata Immanuel.

Dirinya mengaku terkejut ketika KPK hanya menjerat Juliari dengan pasal 12 dengan hukuman penjara mulai dari 4 hingga 20 tahun, serta denda sebesar Rp200 juta hingga Rp1 miliar.

Baca Juga: Akibat Diserang Hiu, Kompetisi Peselancar Roxy Pro Australia Dibatalkan

"Saya juga kaget ketika KPK memberi pasal 12 itu, kenapa tidak pasal 2 ayat 2 yang merupakan hukuman mati," tuturnya.

Dirinya juga menegaskan seharusnya tidak ada kata kompromi bagi para koruptor di negara ini.

"Mau apalagi? bangsa ini harus berkompromi terhadap kejahatan-kejahatan ini? kita harus tuntut para koruptor ini, bangsa ini tidak akan pernah takut kehilangan para koruptor kok, tapi karena perilaku koruptor lah bangsa ini akan hilang," ucapnya.

Baca Juga: Jadi Upaya Tekan Penyebaran Covid-19, Anies Baswedan Apresiasi Kampung Tangguh di DKI Jakarta

Immanuel pun menyatakan kekecewaannya terhadap para menteri yang selalu menjunjung tinggi slogan-slogan anti korupsi.

"Kalian bisa lihat semua kementerian semua lembaga negara, semua bicara slogan-slogan anti korupsi, mari kita lawan korupsi dan sebagainya, faktanya sampai detik ini apa? cuman slogan semua," tuturnya.

"Bahkan semua menteri-menteri yang ketangkap juga bicara tentang anti korupsi, bahkan Mensos juga bikin video beliau sosok yang anti korupsi, pendekatan humanis segala macem padahal pelakunya juga dia," katanya.

Baca Juga: Shio Kelinci Diprediksi akan Membawa Semangat dan Kegembiraan Hidup di Tahun 2021

Kejadian sama, tutur Immanuel juga terjadi pada Edhy Prabowo yang bicara soal anti korupsi.

"Bicara juga anti korupsi, pelakunya dia juga, artinya pilihannya tidak ada lagi selain hukuman mati," tuturnya.

Dirinya juga mengungkapkan kekhawatirannya jika tetap tidak ada tindakan tegas bagi para pelaku korupsi di Tanah Air.

Baca Juga: Melisha Sidabutar Meninggal Dunia, Juri Indonesia Idol 2020 hingga Kembarannya Beri Pesan Menyentuh

"Yang kita khawatirkan nanti adalah bangsa ini tidak lagi percaya dengan lembaga-lembaga hukumnya, karena sama aja, semua cuman slogan," ucapnya.

Oleh karena itu Immanuel yakin hingga saat ini, sebagian besar lembaga pemerintahan saat ini diisi oleh para koruptor.

"Kalian bisa lihat, temuin semua kementerian, isinya apa? slogan mari kita lawan korupsi, semua bicara anti korupsi, tapi faktanya hari ini, hampir semua kelembagaan pemerintahan ini isinya para koruptor semuanya," tuturnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia adalah Laboratorium Pluralisme dan Toleransi yang Paling Efektif di Dunia

Dirinya menegaskan sekali lagi bahwa tidak akan pernah sekali pun menarik pernyataannya tersebut.

"Cuman ngelawan menteri doang takut? tidak ada urusan, kita lawan, kita tidak akan pernah takut dengan para bandit-bandit murahan ini, Kalau begini terus ya gak selesai bangsa ini, bangsa ini terus disandera oleh para bandit-bandit, oleh koruptor-koruptor ini," kata Immanuel.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah