Edy Mulyadi Sanggah Video Pengakuan Saksi di KM 50 yang Klaim Telah Dibayar Olehnya

- 13 Desember 2020, 09:09 WIB
Edy Mulyadi menyanggah video pernyataan saksi yang dibayar olehnya yang tersebar di berbagai media sosial.
Edy Mulyadi menyanggah video pernyataan saksi yang dibayar olehnya yang tersebar di berbagai media sosial. /YouTube.com

Baca Juga: Viral Soal Ujian Sekolah 'Tertindasnya' Anies Baswedan dari Mega, Begini Kabar Guru yang Membuatnya

"Lalu di media seperti biasa, saling sahut menyahut, gapapa silahkan aja, saya ulangi lagi bahwa itu adalah biasa dilakukan oleh kaum komunis, kaum ateis, kaum yang tidak percaya Tuhan, maka mereka menghalalkan segala cara," tuturnya.

"Saudara sekalian saya mau sampaikan, bahwa saya betul-betul wartawan, saya dari tahun 1991 menjadi wartawan, mulai dari Harian Ekonomi Neraca, lalu 1996 salah seorang redaktur di media Indonesia, Andi Noya meminta saya bergabung ke media Indonesia," tutup Edy Mulyadi.

Sebelumnya, Edy Mulyadi mewawancarai beberapa saksi mata yang melihat langsung insiden penembakan pengawal HRS di KM 50.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Fadli Zon Pakai Kaus Hitam Bertuliskan Jubir FPI, Ini Faktanya

Kepada Edy Mulyadi, saksi mengatakan bahwa tidak ada baku tembak di KM 50. Saksi hanya mendengar dua kali suara tembakan yang dilakukan oleh aparat.

Saksi juga menegaskan bahwa laskar FPI yang mengawal HRS dan keluarganya tidak membawa senjata api. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah laskar FPI membawa senjata tajam, seperti samurai.

Saksi menjelaskan bahwa saat kejadian pada malam Senin, 7 Desember itu dia sedang menunggu di toilet. Ia melihat belasan mobil mengepung salah satu mobil yang diduga milik laskar FPI.

Baca Juga: Tembak Mati Warganya Satu Persatu karena Covid-19, 7 Negara PBB Kecam Pelanggaran HAM di Korea Utara

Dari belasan mobil itu, kata dia, tiga di antaranya merupakan mobil patroli kepolisian.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x