Meski Petugas KPPS dan Paslon Ada yang Terpapar Covid-19, Mahfud MD Klaim Belum Ada Klaster Pilkada

- 14 Desember 2020, 21:50 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers di Yogyakarta, Senin, 14 Desember 2020.
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers di Yogyakarta, Senin, 14 Desember 2020. /ANTARA/Luqman Hakim/ANTARA

"Ternyata sampai hari ini, bayangan yang menakutkan 3,2 juta orang itu, per hari ini, yang terinfeksi di seluruh Indonesia, yang mencakup ada Pilkada atau tidak sebanyak 617.830 orang," kata Mahfud MD.

Menurutnya, apabila perkiraan itu diproyeksi ke Januari 2021 atau sampai 15 hari lagi dengan rata-rata yang saat ini sekitar 5.000 orang per hari, jumlahnya tidak akan sampai 3,2 juta orang.

"Kalau rata-rata sehari 7.000 saja, sekarang rata-rata sehari sudah 5.000 sekian. Itu baru kira-kira, maka jumlahnya 800.000," ujar Mahfud MD.

Meski demikian, Mahfud MD berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan peringatan mengenai potensi risiko penularan Covid-19 sebagai wujud cinta kepada bangsa dan negara.

Baca Juga: Babak 16 Besar Liga Champions: Reuni Neymar Kontra Barcelona dan Adu Taktik Dua Pelatih Jerman

Menurutnya, dengan adanya peringatan itu, pemerintah berupaya mengatur protokol kesehatan secara ketat di setiap tahapan Pilkada.

Di sisi lain, Mahfud MD juga bersyukur karena partisipasi masyarakat justru meningkat pada tahapan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, dulu partisipasi Pilkada Serentak 2015 itu adalah 69 persen, 69,02 persen. Dikatakan kalau ada Pilkada ini akan turun menjadi 50, paling banyak 55 persen, sekarang naik menjadi 75,83 persen," kata Mahfud MD.

Menurutnya, tingkat partisipasi itu bahkan jauh lebih tinggi dari partisipasi Pemilu di Amerika Serikat yang mencapai 69 persen.

Baca Juga: Lidi Brugman Dituduh Selingkuhi Lucky Perdana, sang Istri Bereaksi: Beraninya Zina dengan Suamiku

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x