Rizal Ramli menyebutkan bahwa di era Gus Dur dan Habibie, kritik-kritik yang diterima mereka sangatlah pedas.
"Sama Gus Dur itu kasar sekali, cacatnya, butanya, segala macam dipersoalkan, Habibie juga, tapi dua pemimpin itu, memang demokratis," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube ILC, Rabu, 16 Desember 2020.
Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan. Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pencinta ILC.— Karni ilyas (@karniilyas) December 15, 2020
Dirinya menyampaikan bahwa para mantan presiden tersebut bukannya membatasi kritik masyarakat tapi mereka memiliki solusinya masing-masing untuk mengatasinya.
"Kalau Habibie cara solusinya, dia gak pernah lihat TV Indonesia, gak pernah baca koran Indonesia, silakan mereka mau ngomong apa," ucapnya.
Baca Juga: PLN Digitalisasi Listrik, Erick Thohir Sebut Smart Grid dan Smart Meter Kunci Subsidi Tepat Sasaran
"Kalau Gus Dur mah egp emang gua pikirin, kalau bagus kritiknya kita terima, tapi kalau nggak ya kita cuekin aja, toh yang kuasa pemerintah, justru kebebasan untuk berpikir, untuk berpendapat, itu justru akan membuat demokrasi lebih bermanfaat," sambung Rizal Ramli.
Justru menurut kacamata seorang Rizal Ramli, fenomena ini menunjukkan bahwa pemerintahan Jokowi sedang bermasalah.
"Jadi saya ngeliatnya sederhana, ini menunjukkan yang kuasa semakin panik, semakin tidak percaya diri, semangat otoriternya semakin menggebu-gebu, takut sama bayangannya sendiri," tuturnya.
Tak hanya Rizal Ramli, politikus Gerindra Fadli Zon turut mengapresiasi peran ILC sebagai mediasi antara sejumlah tokoh publik dengan masyarakat.
Baca Juga: Soal Kerumunan FPI di Sejumlah Wilayah, Ridwan Kamil: Ini Dimulai Sejak Adanya Statement Pak Mahfud