Kritik Opini Ridwan Kamil Soal Penjemputan HRS, Sahroni: Tidak Etis Salahkan Pak Mahfud MD

- 16 Desember 2020, 20:36 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. /ANTARA

PR BEKASI - Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memenuhi panggilan kepolisian terkait kasus kerumunan di Megamendung, Kabupaten Bogor, mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Sahroni mengkritik ucapan Ridwan kamil yang dianggap seolah menyalahkan Menko Polhukam Mahfud MD karena pernyataan Mahfud sebelumnya yang memperbolehkan penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait kepulangannya ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Dalam kritiknya, Sahroni mengatakan bahwa pernyataan Ridwan Kamil kurang tepat, sebab menurutnya, Mahfud MD telah mengingatkan para simpatisan HRS untuk menjaga ketertiban.

Baca Juga: Punya Sinovac dan Sinopharm, China Akan Beli 100 Juta Vaksin Covid-19 dari BioNTech Jerman

"Anggapan yang menyebut Mahfud MD adalah penyebab dari kerumunan ini, ya kurang tepat, karena Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam kalau ditanya boleh atau tidak jemput, ya pasti boleh, tapi harus tertib," kata Sahroni seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 16 Desember 2020.

Lebih jauh menurut Sahroni, bahwa maksud dari 'tertib' tersebut yaitu termasuk melapor ke pihak kepolisian untuk mendapatkan izin keramaian, walau akhirnya hal itu tidak terpenuhi.

Selain itu, Sahroni menilai bahwa kerumunan terjadi karena tidak mengikuti aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kalau jadinya ramai ketika penjemputan, itu karena warga tidak menuruti tata tertib yang sebenarnya sudah ditetapkan pemerintah, tidak etis kalau akhirnya menyalahkan Pak Mahfud," tuturnya.

Baca Juga: Salahkan Mahfud MD Soal Kerumunan HRS, Teddy Gusnadi: Jangan Jadi Gubernur, Ridwan Kamil!

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x