PR BEKASI - Berdasarkan hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang potensi radikalisme mengungkap bahwa sebanyak 85 persen generasi milenial rentan terpapar paham radikal.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan bahwa dengan hasil survei tersebut masyarakat diingatkan untuk mewaspadai pergerakan radikalisasi di dunia maya.
Hal tersebut ia tekankan bukan hanya di Tanah Air saja, melainkan di seluruh dunia. Karena gerakan radikalisasi juga mengancam secara global.
Baca Juga: Anggota DPR Sebut Hoaks dan Propaganda di Medsos Dapat Memecah Belah Bangsa
"Dengan hasil survei ini, kita diingatkan untuk mewaspadai pergerakan spread of radicalisation di dunia maya ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia," kata Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Kamis, 17 Desember 2020.
Hasil survei tersebut disampaikan di sela penutupan Rakornas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Nusa Dua, Bali pada Rabu, 16 Desember 2020 malam hari.
Selain itu, Boy Rafli juga mengatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang dimanifestasikan dalam aktivitas sekolah diliburkan dan perkantoran sebagian diatur membuat masyarakat di rumah lebih banyak menggunakan waktu untuk berselancar di dunia maya.
Baca Juga: Cek Fakta: Tunggakan Tahunan BPJS Kesehatan Dikabarkan Bisa Lunas dengan Bayar Iuran 6 Bulan
Ia mengibaratkan generasi milenial yang mengakses internet layaknya masuk ke hutan belantara.