PR BEKASI - Tirta Mandira Hudi atau akrab disapa dr Tirta mengungkap adanya problem komunikasi pada jajaran Menteri kabinet Presiden Joko Widodo dalam penanganan Covid-19.
Hal tersebut ia sampaikan dalam wawancara bersama Karni Ilyas dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Dr Tirta menilai, Menteri-menteri turut berkomentar terkait Covid-19 yang mengakibatkan banyak misleading di masyarakat.
Baca Juga: Waspada, Ini Ciri-ciri dan Nama Puluhan Ribu Kotak Amal Teroris yang Tersebar di Wilayah Indonesia
"Ketika semua menteri rebutan untuk ngomong tentang Covid, akhirnya terjadi multiple information yang akhirnya menjadi misleading yang akhirnya menjadi infodemik," ucap dr Tirta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 20 Desember 2020.
Menteri-menteri yang berebut berkomentar terkait Covid-19, lanjut dr Tirta, mencerminkan komunikasi internal yang terburu-buru sehingga berdampak pada misleading.
"Jadi, secara umum kita itu lemahnya cuma satu yakni manajemen komunikasi krisi. Jadi, komunikasi kita itu buru-buru. Semua menteri, semua pejabat pengen ngomong. Pak Dony ngomong, Pak Luhut bicara, Pak Erick bicara, Pak Mahfud bicara," tutur dr Tirta.
Baca Juga: Sedih Karena Terorisme Selalu Dikaitkan dengan Islam, Musni Umar: Islam Itu Sangat Mulia dan Damai
Isu terbaru soal Covid-19 adalah mengenai keberadaan vaksin Sinovac di Indonesia. Dr Tirta mengungkap, yang berbicara soal vaksin justru bukan Menteri Kesehatan sebagaimana mestinya.