91 Kader Jemaah Islamiyah Diketahui Siap Tempur, Polri: Pengkaderannya Teragenda Sangat Rapi

- 20 Desember 2020, 09:49 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono (kedua kanan) memperlihatkan barang bukti yang disita dari 23 teroris kelompok Jamaah Islamiyah di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020.*
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono (kedua kanan) memperlihatkan barang bukti yang disita dari 23 teroris kelompok Jamaah Islamiyah di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020.* /ANTARA/Anita Permata Dewi/

PR BEKASI - Pengkaderan teroris muda yang dilakukan oleh kelompok teror Jemaah Islamiyah (JI) menurut pihak kepolisian sudah teragenda dengan sangat rapi.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, hal tersebut terlihat setelah Polri mengidentifikasi 91 kader JI yang siap tempur.

Dari 91 kader yang telah dilatih oleh JI, diketahui sebanyak 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah.

Baca Juga: Terawan 'Hilang' Selama Pandemi, dr. Tirta: Dia Membatasi Bicara, karena Takut Digoreng Media

"JI sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh, yakni negara dan aparat," kata Argo Yuwono. dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 19 Desember 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, mereka dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror di negara itu.

Dari 66 orang yang dikirim ke Suriah tersebut, beberapa diantaranya diketahui sudah kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Shin Tae yong Panggil 36 Pemain untuk TC SEA Games 2021, Tiga Klub Ini Sumbang Pemain Terbanyak

“Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” kata Argo Yuwono.

Dirinya menambahkan, saat ini JI disebut memiliki bagian struktur khusus untuk membentuk kader jamaahnya.

Diketahui, saat ini penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah dipegang oleh Wijayanto, sedangkan koordinator pelatihan dipegang oleh Joko Priyono alias Karso.

Baca Juga: Peringati Para Pelanggar HAM, Fahri Hamzah: Waspadalah, Kalian Akan Dapat Giliran!

Argo Yuwono kemudian meminta seluruh golongan masyarakat agar bersama-sama mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di di kalangan anak muda agar tidak mudah direkrut.

Dia menekankan pentingnya pelibatan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi, dan keamanan di lingkungan masing-masing agara anak muda tidak mudah direkrut oleh kelompok teror.

Densus 88, kata dia, juga terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus.

Baca Juga: Ikuti Aturan Pemprov DKI Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan Tutup pada Natal dan Tahun Baru

Densus 88 melakukan pemantauan mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi, sampai penegakan hukum.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatera, yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.

Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

Baca Juga: 'Kakek Online' Ini Pamit dari Indonesia, Warganet: Terima Kasih Pak, Bakal Kangen Sama Postingannya

Selain itu, Densus 88 juga mengungkap adanya bunker di rumah Upik Lawanga di Lampung untuk menyembunyikan.

Diketahui, di dalam bunker tersebut juga terdapat senjata-senjata rakitan yang disembunyikan di oleh Upik Lawanga yang diduga untuk digunakan saat melakukan aksi teror.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah