PR BEKASI - Wakil Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, yakni Jusuf Kalla menyentil pemerintah terkait banyaknya utang Indonesia saat ini bahkan jumlahnya melebihi APBN Indonesia.
Politisi Partai Gelora Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah pun turut memberikan tanggapannya terkait pernyataan Jusuf Kalla mengenai kondisi APBN Indonesia yang defisitnya telah melebihi Rp1.000 triliun.
Melalui akun Twitternya @Fahrihamzah, Fahri Hamzah menanggapi pernyataan JK yang menyebut bahwa APBN Indonesia tahun depan mungkin saja hanya cukup untuk membayar utang.
Baca Juga: Positif Covid-19, Aa Gym: Sudah Berusaha Disiplin, Tapi Mungkin Banyak Hal yang Harus Diperbaiki
Dalam tanggapannya, Fahri Hamzah langsung mempertanyakan kejelasan defisit tersebut kepada akun Twitter Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) @KemenkeuRI .
Pada cuitannya, Fahri Hamzah menyebut APBN tersebut dengan tagar #UangKita, lanjutnya ia mengatakan bahwa Kemenkeu perlu memberi penjelasan terkait nasib keuangan bangsa Indonesia di tahun depan.
“Admin @KemenkeuRI yang bertagar #UangKita, perlulah menjawab nasib keuangan kita tahun depan,” cuit Fahri Hamzah, Senin, 28 Desember 2020.
Admin @KemenkeuRI yang bertahar #UangKita perlulah menjawab nasib keuangan kita tahun depan...ini yg bicara WAPRES 2 periode dan 2 presiden... https://t.co/u7otgqKu6w— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 28, 2020
Fahri Hamzah juga menekankan bahwa sosok yang membicarakan mengenai utang Indonesia bukan sosok kemarin sore melainkan seorang wakil presiden (Wapres) 2 periode dari 2 presiden.
Baca Juga: Amankah Melakukan Hubungan Seksual dengan Orang Terinfeksi Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli